Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Menjanjikan, Jepang Naikkan Peringkat Indonesia

Kompas.com - 12/09/2013, 14:00 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Jepang melalui Japan Bank for International Cooperation (JBIC) telah meningkatkan peringkat Indonesia dari posisi lima ke posisi tiga menjadi negara paling menjanjikan dalam berbisnis.

Kenaikan peringkat ini terkait kerjasama bisnis manufaktur antara Indonesia dengan Jepang. Wakil Menteri Keuangan Mahendra Siregar mengatakan, China masih menempati posisi teratas menjadi negara paling menjanjikan untuk berbisnis dengan Jepang. Kemudian disusul India, Indonesia, Thailand dan Vietnam.

Peringkat ini diberikan untuk periode bisnis di tahun 2012 lalu. Di tahun sebelumnya, Thailand masih menempati posisi ketiga dan Vietnam menempati posisi keempat. Namun perubahan mendasar terjadi di 2012 dengan menaikkan peringkat Indonesia ke posisi ketiga.

"Kenaikan peringkat ini terkait dengan minat investor Jepang yang tinggi terhadap Indonesia," kata Mahendra saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Kamis (12/9/2013).

Ia menambahkan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tertinggi kedua setelah China juga menjadi alasan bagi pemerintah Jepang melalui JBIC ini untuk menaikkan peringkatnya.

Di sisi lain, pemerintah Jepang ini juga melihat kenaikan daya beli masyarakat sekaligus konsumsi dalam negeri masyarakat Indonesia. Selain itu, JBIC ini juga melihat kebijakan pemerintah terkait paket kebijakan ekonomi yang memberikan kemudahan bagi investor asing untuk masuk dan menanamkan investasinya di Indonesia. "Sehingga kami ini dianggap konsisten dengan kebijakan yang kami keluarkan," tambahnya.

Peningkatan peringkat ini juga dilihat dari jumlah investasi masuk (foreign direct investment/FDI) dari Jepang ke Indonesia yang cukup besar dibanding dengan negara lain.

Dalam dua tahun terakhir itu, jumlah investasi dari Jepang ke Indonesia meningkat signifikan. Selain itu, JBIC meningkatkan peringkat Indonesia ini karena daya saing Indonesia naik, konsisten mengembangkan infrastruktur, kenaikan upah buruh, ketiadaan kesenggangan antara buruh dan pengusaha serta aturan hukum yang lebih pro pengusaha dan buruh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Produsen Catakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Produsen Catakan Sarung Tangan Genjot Produksi Tahun Ini

Rilis
IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

IHSG Melemah Tinggalkan Level 7.300, Rupiah Naik Tipis

Whats New
Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Sempat Ditutup Sementara, Bandara Minangkabau Sudah Kembali Beroperasi

Whats New
Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Sudah Salurkan Rp 75 Triliun, BI: Orang Siap-siap Mudik, Sudah Bawa Uang Baru

Whats New
Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Harga Naik Selama Ramadhan 2024, Begini Cara Ritel Mendapat Keuntungan

Whats New
Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Mentan Amran Serahkan Rp 54 Triliun untuk Pupuk Bersubsidi, Jadi Catatan Sejarah bagi Indonesia

Whats New
Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Kasus Korupsi PT Timah: Lahan Dikuasai BUMN, tapi Ditambang Swasta Secara Ilegal

Whats New
4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

4 Tips Mengelola THR agar Tak Numpang Lewat

Spend Smart
Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis, Stafsus Erick Thohir: Kasus yang Sudah Sangat Lama...

Whats New
Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Menkeu: Per 15 Maret, Kinerja Kepabeanan dan Cukai Capai Rp 56,5 Triliun

Whats New
Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Siap-siap, IFSH Tebar Dividen Tunai Rp 63,378 Miliar

Whats New
Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Harga Tiket Kereta Bandara dari Manggarai dan BNI City 2024

Spend Smart
Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Penukaran Uang, BI Pastikan Masyarakat Terima Uang Baru dan Layak Edar

Whats New
Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Cara Cek Tarif Tol secara Online Lewat Google Maps

Work Smart
PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

PT SMI Sebut Ada 6 Investor Akan Masuk ke IKN, Bakal Bangun Perumahan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com