Hal ini masih merupakan bagian dari kenaikan listrik sebesar 15 persen di tahun ini. "Itu kan sudah diperingan. Mestinya naik Januari dulu 15 persen semuanya. Tapi kan dibagi empat bulan, sudah jalan. Itu saja. Ini kan demi listrik nasional," kata Jero saat ditemui di kantor Kementerian Keuangan Jakarta, Kamis (12/9/2013).
Ia mengaku, kenaikan tarif dasar listrik (TDL) sebesar 15 persen ini memang memberatkan masyarakat, tetapi hanya segelintir masyarakat dan pengusaha yang terbebani atas kenaikan tersebut. Sebab untuk daya rendah, pemerintah tidak menaikkan tarif dasar listriknya.
Jero mengaku bila tidak ada kenaikan TDL, maka PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) akan merugi dan di beberapa lokasi akan sering terjadi pemadaman listrik. Kondisi ini tentunya tidak diinginkan oleh masyarakat.
"Makanya itu kan sudah diputuskan DPR. Dibagi atas inisiatif saya menjadi empat kali. Jadi sudahlah, hitung bersama, ini kan ada beban untuk negeri, tapi bareng-bareng begitu saja," jelasnya.
Kenaikan TDL ini dalam setahun akan mengalami kenaikan sebanyak empat kali yaitu di Januari, April, Juli, dan Oktober, dengan kenaikan masing-masing sebesar 3,75 persen.
Keluhan muncul saat pengusaha pusat perbelanjaan ingin agar pemerintah mengecualikan kenaikan TDL, lantaran hal ini akan memicu kenaikan operasional pusat perbelanjaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.