Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerugian Ekonomi dari Makanan yang Dibuang Capai Rp 8.578 Triliun

Kompas.com - 13/09/2013, 08:13 WIB


ROMA, KOMPAS.com -
Mengejutkan! Krisis ekonomi yang melanda sebagian besar negara justru dibarengi dengan jumlah makanan yang terbuang percuma.

Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa Bangsa (FAO) merilis, kerugian ekonomi yang langsung ditimbulkan akibat makanan terbuang mencapai 750 miliar dollar AS per tahun. Menggunakan kurs tengah Bank Indonesia (BI) 11 September di level Rp 11.438 per dollar AS, jumlah tersebut setara dengan Rp 8.578,5 triliun. Nilai itu belum mencakup produk ikan dan makanan dari laut.

Masih berdasar penelitian FAO, limbah makanan setiap tahun mencapai 1,3 miliar ton. Tidak hanya menyebabkan kerugian ekonomi, limbah ini juga mendatangkan bahaya yang signifikan pada alam, tempat manusia menggantungkan sumber makanan.

Setiap tahun, dari total makanan yang diproduksi namun tidak dikonsumsi, sama dengan aliran sungai Volga di Rusia. Limbah ini sekaligus bertanggung jawab atas bertambahnya 3,3 miliar ton gas rumah kaca ke atmosfer.

"Harus ada yang berubah. Kita tak bisa membiarkan sepertiga makanan yang diproduksi berakhir menjadi limbah tak berguna ketika 870 juta orang di dunia kelaparan setiap hari," ujar Direktur Jenderal FAO, José Graziano da Silva, Rabu (11/9/2013).

Titik pemborosan

Sejumlah wilayah di dunia menyumbang limbah makanan terbesar. Pemborosan sereal di Asia menjadi masalah yang signifikan dan menyebabkan dampak besar pada emisi karbon, penggunaan air dan lahan. Nasi, memiliki profil risiko tinggi yang menghasilkan gas metana.

Sementara volume pemborosan daging di semua wilayah dunia relatif rendah. Buah terbuang memberikan kontribusi signifikan pada air limbah di Asia, Amerika Latin, dan Eropa.

Demikian pula, volume sayuran yang terbuang di industri Asia, Eropa, Asia Tenggara dan Asia Selatan. Itu semua menyumbang karbon terbesar di dunia. (Dyah Megasari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

May Day 2024, Pengemudi Ojek Online Tuntut Status Jadi Pekerja Tetap

Whats New
BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

BTN Imbau Masyarakat Tak Tergiur Penawaran Bunga Tinggi

Whats New
ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

ADRO Raih Laba Bersih Rp 6,09 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Elnusa Bukukan Laba Bersih Rp 183 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com