"Implikasi kalau BI rate naik, maka bunga pinjaman juga naik. Namun perbankan tentu sudah menghitungnya, ada batas-batas tertentu juga," kata Chatib saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Jumat (13/9/2013).
Bagaimanapun, kata Chatib, perbankan sudah menaikkan bunga pinjamannya selama beberapa bulan lalu. Apalagi BI rate sudah naik menjadi 150 bps hingga bulan ini. Imbasnya, jika perbankan menaikkan bunga kredit lagi, maka masyarakat akan kesulitan untuk meminjamnya. Sebab, pinjaman dana perbankan akan semakin mahal.
"Tentu bank sudah menghitung itu semua. Apakah perbankan mau menaikkan bunga pinjamannya lagi, itu terserah mereka. Efeknya pinjamannya bisa menjadi tidak laku (kalau bunganya tinggi)," tambahnya.
Sehingga dengan kenaikan BI rate tersebut maka otomatis bunga pinjaman naik dan berdampak juga ke investasi yang melambat. Efeknya lagi, perekonomian akan melambat lagi dan lapangan kerja juga menurun.
"Itu sudah logis, makanya BI merevisi pertumbuhan ekonominya hanya menjadi 5,5-5,9 persen. Tapi ini sudah konsisten dengan yang sudah kita perkirakan," tambahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.