Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negara-negara Paling Bahagia Justru Minim Orang Superkaya

Kompas.com - 16/09/2013, 21:01 WIB
Bambang Priyo Jatmiko

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Bahagia selalu identik dengan kecukupan materi. Memang tak salah dengan ungkapan itu. Dengan berlimpahnya materi, seseorang bisa membeli apa pun yang diinginkannya.

Akan tetapi, materi bukanlah segala-galanya. Dari data yang dirilis PBB mengenai peringkat kebahagiaan suatu negara yang dihubungkan dengan daftar orang terkaya versi Bloomberg, justru terlihat bahwa negara-negara yang penduduknya paling bahagia di dunia justru cenderung tidak banyak dihuni miliarder.

Adalah negara-negara di kawasan Skandinavia yang masuk ke dalam jajaran teratas sebagai negara paling berbahagia versi PBB. Dengan menerapkan sistem negara kesejahteraan (welfare state), negara memegang peran penting dalam menjamin kesejahteraan warganya.

Berbeda dengan konsep negara liberal, welfare state negara menjamin kesamaan hak dan kesempatan ekonomi bagi setiap warganya. Sebaliknya, negara liberal menyerahkan semuanya pada mekanisme pasar.

Dari laporan PBB yang dirilis pekan lalu, terlihat bahwa negara-negara di kawasan Skandinavia (Swedia, Norwegia, Denmark, Finlandia, dan Islandia) yang menerapkan welfare state masuk ke dalam 10 besar sebagai negara yang paling berbahagia di dunia.

Urutan teratas negara yang paling berbahagia diduduki oleh Denmark dan posisi kedua ditempati oleh Norwegia.

Negara welfare state lainnya adalah Swedia yang menempati posisi nomor lima di antara negara-negara yang paling bahagia. Kemudian Finlandia di nomor tujuh dan Islandia di nomor sembilan.

Sementara itu, pada hari ini Bloomberg merilis daftar orang terkaya di seluruh dunia. Justru yang menarik, tak banyak miliarder kelas dunia yang berasal dari negara-negara welfare state. Berikut adalah penelusuran Kompas.com mengenai jumlah miliarder dari negara-negara tersebut:

- Denmark — 1 miliarder
- Norwegia — tidak ada
- Swedia — 7 miliarder
- Finlandia — 1 miliarder
- Islandia — tidak ada

Kondisi ini berbeda dengan negara-negara yang menerapkan konsep liberal. Amerika Serikat yang dihuni paling banyak miliarder justru berada di posisi 17 dari negara-negara yang paling berbahagia. Adapun jumlah miliarder dunia asal AS sebanyak 64 orang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com