Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli Kedelai Lokal, Bulog Siapkan Rp 175 Miliar

Kompas.com - 17/09/2013, 10:31 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Hingga akhir 2013, Perum Bulog ditugaskan menyerap 25.841 ton kedelai dari petani lokal. Untuk itu, Perum Bulog mengaku menyiapkan dana sebesar Rp 175 miliar. Kepala Perum Bulog, Sutarto Alimoeso mengatakan, anggaran tersebut tidaklah besar.

"Lah orang beli beras Rp 15 triliun," kata Sutarto di Gudang Bulog Divre DKI, di Pulogadung, Jakarta, Senin (16/9/2013).

Sutarto menuturkan, berdasarkan informasi dari Kementerian Pertanian ada 13 daerah yang siap panen pada semester kedua 2013 ini. Namun ketika dievaluasi hanya 11 daerah yang memungkinkan. Kendati demikian, ia yakin target 25.841 ton sampai akhir tahun, bisa terpenuhi.

Kantong-kantong produksi kedelai yang siap panen diantaranya adalah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Jawa Tengah.  "Kita langsung beli ke kelompok tani. Sampai akhir tahun saya kira cukup," katanya.

Berdasarkan surat Menteri Perdagangan RI No. 04 PI-57.13.0037 tanggal 29 Agustus 2013, Perum Bulog diberikan izin impor 100.000 ton. Sutarto mengatakan pihaknya menyiapkan anggaran sebesar Rp 700 miliar untuk ini. "Dana kira-kira paling Rp 700 miliar untuk 100.000 ton, tetapi kita kan belinya tidak langsung, walaupun kalau langsung itu pasti lebih murah," jelasnya.

Sebagai informasi, Perpres 23 tahun 2013 menyebutkan penugasan Perum Bulog dalam pengamanan harga dan penyaluran kedelai. Kebutuhan akan bahan baku pembuatan tahu tempe itu memang cukup besar.

Untuk daerah DKI Jakarta sendiri, Ketua Puskopti DKI, Suharto mengatakan kebutuhan rata-rata tiap bulan sebesar 10.400 ton. Itu akan diolah menjadi tahu dan tempe oleh 5724 perajin. Artinya, alokasi impor 100.000 ton dan penugasan menyerap 25.841 ton kedelai lokal oleh Perum Bulog, untuk kebutuhan nasional masih kurang.

Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo) sendiri mendapat alokasi impor sebesar 125.000 ton, belum lagi importir terdaftar lainnya. "Gakoptindo sudah diberi (izin) impor 125.000 ton," ujar Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Kementerian Perdagangan, Srie Agustina.

Sementara itu, Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan, menilai untuk menstabilkan harga kedelai, Perum Bulog seharusnya memiliki stok 10 persen dari kebutuhan nasional, yakni sebesar 250.000 ton per tahun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com