Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jerman Investasi Energi Terbarukan dan Infrastruktur di Indonesia

Kompas.com - 17/09/2013, 13:21 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Jerman akan melakukan investasi energi terbarukan dan infrastruktur di Indonesia. Nilai investasi dari keseluruhan proyek tersebut mencapai 458 juta euro atau sekitar Rp 7 triliun.

Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan Robert Pakpahan mengatakan, nilai kerjasama ini merupakan yang terbesar di antara dua negara. "Proyek tersebut meliputi pembangunan geothermal, sistem pengolahan limbah, tata kelola hutan hingga pelatihan dan pendidikan," kata Robert saat konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa (17/9/2013).

Untuk proyek terbesar yaitu pembangunan geothermal yang akan menghabiskan dana sekitar 295 juta euro. Persiapan proyek investasi ini sudah dilakukan sejak 2010 lalu dan rencananya proyek tersebut akan dibangun di Seulawah Agam provinsi Nangroe Aceh Darussalam serta beberapa lokasi potensial untuk geothermal ini.

Proyek lainnya adalah sistem pengolahan limbah kota yang akan diterapkan di lima kota besar di Indonesia. Proyek ini senilai 75 juta euro.

"Proyek ini akan mengurangi emisi terutama dari limbah rumah tangga dan bisa meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitarnya," jelasnya.

Di sisi lain, Jerman akan berinvestasi pula pada perlindungan hutan. Program ini akan mengintensifkan soal mitigasi pada perubahan iklim serta mengurangi efek deforestasi dan degradasi hutan.

"Untuk proyek perlindungan ini akan memakai dana hibah dari Jerman senilai 36,5 juta euro," tambah Duta Besar Jerman Georg Witschel.

Selain untuk perlindungan hutan, Jerman juga akan memberikan dana hibah untuk kegiatan pendidikan dan pelatihan soal pengembangan ekonomi. Nilai dana hibahnya mencapai 6,25 juta euro.

Saat ini pihak Jerman sedang berkoordinasi dengan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) terkait kualififikasi kota mana saja yang dianggap mampu untuk menerima dana hibah ini dan perlu dibantu dalam pengembangan ekonominya ke depan.

Jerman juga akan memberikan dana hibah untuk program reformasi birokrasi, desentralisasi, penguatan hak azasi perempuan, kelahiran ibu hamil hingga urusan pemberantasan korupsi yang juga akan bekerjasama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Indonesia dan Jerman akan kembali bertemu pada 13 November mendatang terkait keputusan lebih lanjut tentang ragam investasi dan dana hibah tersebut, sekaligus akan membicarakan proyek lainnya ke depan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Menhub Tawarkan 6 Proyek TOD di Sekitar Stasiun MRT ke Investor Jepang

Whats New
Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Terbebani Utang Kereta Cepat, KAI Minta Keringanan ke Pemerintah

Whats New
ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

ByteDance Ogah Jual TikTok ke AS, Pilih Tutup Aplikasi

Whats New
KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

KKP Tangkap Kapal Malaysia yang Curi Ikan di Selat Malaka

Whats New
Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Soal Denda Sepatu Rp 24,7 Juta, Dirjen Bea Cukai: Sudah Sesuai Ketentuan...

Whats New
Permintaan 'Seafood' Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Permintaan "Seafood" Global Tinggi jadi Peluang Aruna Perkuat Bisnis

Whats New
BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

BFI Finance Cetak Laba Bersih Rp 361,4 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Blue Bird Luncurkan Layanan Taksi untuk Difabel dan Lansia, Ada Fitur Kursi Khusus

Whats New
Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Melihat Peluang Industri Digital Dibalik Kolaborasi TikTok Shop dan Tokopedia

Whats New
Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Walau Kas Negara Masih Surplus, Pemerintah Sudah Tarik Utang Baru Rp 104,7 Triliun Buat Pembiayaan

Whats New
Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Persaingan Usaha Pelik, Pakar Hukum Sebut Program Penyuluh Kemitraan Solusi yang Tepat

Whats New
Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Bulog: Imbas Rupiah Melemah, Biaya Impor Beras dan Jagung Naik

Whats New
Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 18 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 26 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Bulog Siap Beli Padi yang Dikembangkan China-RI di Kalteng

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com