Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Minyak Turun ke Level Terendah Dua Minggu

Kompas.com - 18/09/2013, 07:50 WIB

NEW YORK, KOMPAS.com - Harga minyak New York mencapai titik terendah dalam dua minggu pada Selasa (17/9/2013) waktu setempat (Rabu WIB), setelah kekhawatiran mengenai Suriah memudar dan menjelang pertemuan Federal Reserve AS.

Kontrak utama New York, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) pada Oktober , merosot ke 105,59 dollar per barel - yang terakhir terjadi pada awal September. Harga kemudian naik di posisi 106,27 dollar, di bawah 32 sen dari penutupan Senin .

Minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman November turun 49 sen ke posisi 109,58 dollar per barel dalam transaksi sore London.

Pasar minyak telah merosot lebih dari satu dollar setengah pada Senin, karena investor bereaksi terhadap kesepakatan akhir pekan antara Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan timpalannya dari Rusia Sergei Lavrov untuk membongkar senjata kimia Suriah pada pertengahan 2014.

Sementra itu Brent telah menurun dalam perdagangan harian Senin ke posisi 108,73 dollar- level yang terakhir terlihat pada 21 Agustus .

"Harga minyak Brent telah jatuh di bawah 110 dollar AS per barel untuk pertama kali bulan ini dengan kekhawatiran pasokan dari Timur Tengah mereda kembali, dan antisipasi bahwa Federal Reserve AS akan kembali memangkas proses pembelian obligasi," kata analis Gary Hornby pada konsultan energi Inenco.

Investor khawatir bahwa kemungkinan serangan balasan atas serangan di bawah pimpinan AS terhadap Suriah karena diduga menggunakan senjata kimia terhadap rakyatnya sendiri, memicu konflik yang lebih luas di kawasan Timur Tengan, katanya.

Sementara itu, kekuatan Barat pada Selasa yang siap untuk menekan upaya mereka untuk resolusi PBB guna membersihkan senyata kimia Suriah sehari setelah sebuah laporan oleh badan dunia menginddikasikan suatu serangan "mengerikan" menggunakan gas sarin.

"Harga minyak mentah melemah setelah perjanjian Rusia - Amerika Serikat mengumpulkan bersama-sama dan menghancurkan senjata kimia Suriah," kata Teoh Say Hwa, kepala investasi di Phillip Futures di Singapura dalam sebuah catatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP/ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com