Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dituding "Ngawur" karena Beli Peternakan di Australia, Dahlan: Ha-ha-ha...

Kompas.com - 18/09/2013, 18:54 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan enggan menanggapi reaksi dari anggota Komisi IV DPR RI, Viva Yoga Mauladi, yang mengatakan keputusannya membeli lahan peternakan sapi di Australia adalah ngawur.

"He-he-he...," Dahlan tertawa saat ditanya soal penilaian ngawur itu, Rabu (18/9/2013). Ide Dahlan membeli 1 juta hektar lahan peternakan dinilai tak memberdayakan peternak lokal dan tidak berkontribusi pada penyerapan tenaga kerja dalam negeri.

Ketika dikonfirmasi soal itu, mantan Direktur Utama PLN itu kembali menertawakan dengan lebih keras. "Ha-ha-ha...." Bahkan ketika ditanyakan soal pertimbangan apa yang membuatnya berencana berekspansi lahan peternakan ke Australia, reaksi Dahlan tetap sama, tertawa.

Sebelumnya, Selasa (17/9/2013), Yoga menunjukkan reaksi keras atas ide Dahlan. Menurutnya, masih banyak lahan yang bisa diberdayakan di Indonesia. Daripada memberdayakan tenaga kerja Australia, Dahlan lebih baik memberdayakan tenaga kerja dalam negeri.

Ide Dahlan juga tidak memberikan dampak pada sektor riil. "Ini kebijakan ngawur. Menteri model kayak begini masih dipertahankan," kata Yoga di Rumah Gagasan PAN 14, Selasa.

"Saya usulkan Presiden SBY menolak rencana pembelian tanah 1 juta hektar di Australia untuk bangun peternakan di sana," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com