Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan Pilih Tanggapi Kedelai Ketimbang Mobil Murah

Kompas.com - 18/09/2013, 20:09 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, lebih memilih menanggapi soal karut marut niaga kedelai daripada soal mobil murah ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC).

Ia mengatakan dalam menstabilkan pasokan dan harga Perum Bulog tak dapat bekerja sendiri. Harus ada importir lain, agar tak dibilang monopoli. "Ya kan Bulog tidak boleh impor sendirian. Kan impor ini harus dibuka kepada siapa saja, nanti kalau enggak monopoli," kata Dahlan ditemui di komplek parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (18/9/2013).

Sebagai instrumen pemerintah yang ditugasi langsung dengan berbekal peraturan presiden, nyatanya Perum Bulog hanya mendapat alokasi impor kedelai 100.000 ton. Sementara importir terdaftar mendapat alokasi impor lebih besar dari itu.

Bahkan, pemain baru seperti Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), diberikan izin impor oleh Kementerian Perdagangan sebesar 125.000 ton. "Ya nanti Bulog ditingkatkan," tegas Dahlan.

Sementara itu, ketika ditanya soal mobil murah, mantan Direktur Utama PLN itu, tak mau banyak bicara. "Aku ini Menteri BUMN. Aku ini Menteri BUMN. Nanti dikira mengometari semua hal. Udah lah banyak yang bisa beri komentar. Nanti orang bilang iki menteri opo (ini menteri apa), semua hal dikomentari'," kelakar Dahlan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com