Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Pangkas Stimulus, BI Siap Hadapi Akhir Era Dana Murah

Kompas.com - 18/09/2013, 20:40 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia mengaku telah menyiapkan diri menghadapi ketatnya likuiditas dollar AS, menyusul langkah bank sentral AS, Federal Reserve, yang mengurangi nilai pembelian surat utang Pemerintah AS (quantitative easing).

Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menjelaskan, sebenarnya dana asing sudah kembali masuk ke Indonesia melalui instrumen surat berharga negara (SBN) dan saham. Akan tetapi, nilai tukar rupiah masih menunjukkan pelemahan.

"Kalau pelemahan rupiah, itu lebih mencerminkan fundamental ekonomi, yaitu defisit neraca pembayaran, inflasi, dan pengurangan stimulus oleh The Fed," ujarnya di Kompleks Istana Negara, Rabu (18/9/2013).

Dia mengatakan, saat ini bank sentral telah berkomunikasi dengan pemerintah sehingga nantinya akan lebih siap untuk menghadapi kekeringan likuiditas.

"Harus diakui bahwa periode dana murah melalui stimulus moneter ini sudah berlangsung hampir empat tahun. Kalau sekarang periode dana murah itu akan diakhiri, kami harus mulai mempersiapkan diri untuk kembali ke situasi seperti sebelum periode dana longgar ini," lanjutnya.

Bank Indonesia memperkirakan The Fed akan mengurangi quantitative easing antara 5 miliar dollar AS hingga 10 miliar dollar AS per bulan, dari jumlah yang selama ini digelontorkan sebesar 85 miliar dollar AS per bulan.

"Kami lihat, semua akan dilakukan dengan transisi yang baik dan masih ada stimulus-stimulus sehingga kita mengharapkan tidak ada satu tekanan yang drastis yang dialami oleh negara-negara berkembang," pungkasnya.

Agus Marto mengaku, pihaknya telah menyiapkan sejumlah opsi yang ditempuh untuk menghadapi kondisi ini sejak Mei.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com