Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tambah Impor Daging, Tunggu Rekomendasi Kementan

Kompas.com - 19/09/2013, 16:04 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan menyatakan importasi daging sapi masih menunggu rekomendasi teknis dari Kementerian Pertanian (Kementan).

"Menunggu rekomendasi teknis dari Kementan. Kalau itu keluar, kita akan keluarkan ijin karena memang pasok lokal agak kurang," kata Gita di Gedung DPR, Rabu (18/9/2013) malam.

Menurut Gita, pemerintah harus menambah lagi importasi daging sapi dari luar negeri agar pasokan dapat meningkat. "Kalau itu (pasokan) meningkat ya insya Allah kita bisa menjaga stabilitas harga," ujarnya.

Adapun teknis importasi akan dilakukan seperti sebelum lebaran lalu. Pemerintah akan impor sapi siap potong dulu dan akan tiba dalam waktu 2 minggu. Namun jika mengimpor sapi bakalan akan tiba dalam 3-4 minggu.

Adapun daging sapi beku dapat tiba dalam waktu beberapa hari hingga 1 minggu karena dapat diangkut dengan pesawat.

Gita menyatakan langkah pemerintah untuk melakukan importasi daging sapi saat ini merupakan langkah penting. Hal ini karena mulai merangkaknya harga daging sapi di pasaran. "Ini kunci karena harga daging sapi kan sudah mulai merangkak lagi. Ini membuktikan kelangkaan pasok. Sapi potong yang kemarin kita datangkan nampaknya mulai habis," ujar Gita.

Lebih lanjut, Gita mengatakan langkah importasi daging sapi yang lalu sempat bisa menstabilkan harga. Ia memberi contoh di daerah Bandung harga daging sali mampu menembus Rp 75.000 per kilogram dan di Jabodetabek menembus Rp 85.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com