Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan : Jangan Senang Impor Pangan

Kompas.com - 19/09/2013, 19:23 WIB
Sandro Gatra

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Menteri Pertanian Suswono berharap ada instansi lain yang aktif membantu meningkatkan produksi komoditas pangan agar Indonesia tidak terus tergantung kepada impor.

"Kita harapkan arahnya supaya produksi dalam negeri meningkat. Jangan mengandalkan terus dari impor," kata Suswono di Jakarta, Kamis ( 19/9/2013 ), ketika ditanya perihal beberapa masalah pangan seperti kedelai dan gula.

Suswono mengatakan, pelaku usaha masih saja menghadapi kesulitan mencari lahan untuk ditanam komoditas pangan. Seperti untuk swasembada gula, kata dia, paling tidak membutuhkan lahan 350.000 hektar. Saat ini, lahan hanya 20.000 hektar.

Selain itu, lanjut Suswono, perlu dilakukan revitalisasi pabrik-pabrik gula lama agar bisa menghasilkan gula berkualitas. Dengan demikian, produk lokal bisa bersaing dengan gula impor.

Selanjutnya, tambah dia, harus dicegah masuknya gula rafinasi ke pasar yang dapat merugikan petani. "Ini kan yang menjadi masalah bocor ke pasar-pasar tradisional kemudian menjatuhkan harga," katanya.

Dampak dari rusaknya harga komoditas lokal, yakni keengganan petani untuk menanam. Hal itu, kata Suswono, terlihat dari merosotnya lahan untuk produksi kedelai. Seperti di Jawa Timur, tambahnya, kedelai hanya berada di urutan keempat setelah tebu, padi, dan jagung.

"Kalau lebih asyik mengandalkan importasi, nanti kita tidak akan terealisasi swasembada yang sudah kita canangkan. Intinya kami terus menggenjot untuk meningkatkan produktivitas. Tetapi tentu saja intinya di harga. Konsumen tidak diberatkan dengan harga mahal. Tapi jangan sampai juga di petani terlalu murah yang akhirnya menjadi tidak tertarik untuk menanam kedelai. Keseimbangan inilah yang sebenarnya dicari," pungkas Suswono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com