Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menperin: Mesin Mobil Murah Bisa Rusak jika Diisi Premium

Kompas.com - 19/09/2013, 21:10 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perindustrian MS Hidayat menyarankan kepada pemilik mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) agar tidak memakai bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Sebab, hal tersebut akan merusak mesin mobil.

"Bagi pemilik mobil murah ini, kalau dia menggunakan BBM di bawah Ron 92 (Pertamax) dan dalam satu-dua tahun mobilnya rusak," kata Hidayat saat ditemui di JI Expo Jakarta, Kamis (19/9/2013).

Ia menambahkan, bila pemilik mobil murah memaksakan pemakaian premium dan mesin rusak, tidak akan mendapatkan garansi dari produsennya. Hal ini untuk menjaga kualitas mesin mobil murah tersebut.

Pemerintah menjelaskan bahwa produksi mobil murah ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat berpenghasilan menengah ke bawah agar bisa membeli mobil murah. Harapannya, semua kalangan ini bisa menikmati membeli mobil.

Ditemui di tempat yang sama, VP Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, penggunaan premium (BBM jenis Ron 88) untuk mobil murah tidak akan merusak mobil tersebut. Namun, menurutnya, penggunaan jenis BBM subsidi akan mengurangi performa atau kinerja dari mobil itu sendiri.

"Kalau merusak sih tidak. Tapi akan menurunkan performa mobil tersebut," kata Ali. Dengan demikian, Ali menyarankan kepada pemerintah untuk segera membuat kebijakan yang jelas soal konsumsi jenis BBM untuk mobil murah tersebut.

Meski demikian, Pertamina sebagai penyedia BBM tidak bisa melarang mobil murah untuk mengonsumsi BBM bersubsdi jika tidak ada aturan yang pasti soal ini.

"Dasar hukumnya harus ada, baik peraturan menteri atau apa pun, itu akan jadi dasar bagi Pertamina untuk operasional sehari-hari di lapangan, seperti mobil tambang, BUMN kan sudah jelas peraturan menterinya. Kalau LCGC kan belum ada. Kalau bisa diterbitkan, ya bisa dilakukan," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com