Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gita: Saya Itu "Kurang" Suka Impor...

Kompas.com - 20/09/2013, 13:05 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengaku dirinya sebenarnya tidak menyukai kebijakan impor. Namun, kebijakan itu harus ditempuh untuk kepentingan nasional.

"Saya itu kurang suka impor. Tapi, kalau produksi nasional tidak sesuai target, mau tidak mau kita harus lakukan impor. Kalau enggak, kita enggak bisa makan tempe tahu," kata Gita saat bertemu dengan para perajin tahu di Utan Kayu, Jakarta, Jumat (20/9/2013).

Selain impor kedelai, Indonesia juga melakukan impor sapi, bawang, serta produk-produk lainnya.

Sementara itu, menanggapi keluhan para perajin tahu tempe mengenai tingginya harga kedelai,  Gita mengatakan, impor kedelai dilakukan karena adanya gejolak nilai tukar.

Tingginya harga bahan baku tahu tempe ini, sebutnya, juga dialami negara-negara lain. Selain itu, tingginya harga kedelai impor disebabkan kekacauan cuaca tempat produsen, Amerika Serikat. "Kalau cuaca kacau, maka harga mahal. Tempat asalnya naik, dan kita belinya pakai dollar," sambungnya.

Ia menambahkan, Kementerian Perdagangan menjamin pasokan kedelai dari September 2013 hingga Maret 2014. Namun, untuk harga, peserta Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat itu pun mengaku hanya bisa berharap agar suasana perekonomian semakin tenteram sehingga rupiah bisa stabil.

Sementara itu, pemilik sentra produksi tahu Putra Sumo, Sutaryo, mengatakan, ia tidak mengerti kenapa pemerintah sangat bergantung pada pasar Amerika Serikat. Padahal, komoditas itu juga dapat diperoleh dari Brasil dan Thailand dengan kualitas baik.

Ketika dikonfirmasi perihal ini, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Srie Agustina mengatakan, Kementerian Perdagangan tengah berusaha mencari pasar baru sebagai substitusi Amerika Serikat. "Selama ini, masih Amerika Serikat karena kedelai di sana lebih bagus ya," kata Srie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com