Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Beli ORI Lebih Menguntungkan ketimbang Menabung

Kompas.com - 20/09/2013, 14:47 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Surat Utang Negara (SUN) Dirjen Pengelolaan Utang (DJPU) Kementerian Keuangan Loto Srianita Ginting mengungkapkan, berinvestasi di Obligasi Ritel Indonesia (ORI) dinilai lebih menguntungkan dibanding investasi seperti menabung biasa.

Hal ini karena imbal hasil (yield) ORI lebih tinggi dibandingkan dengan produk perbankan seperti tabungan atau deposito. "Penerbitan investasi ORI ini akan menjadi edukasi bagi masyarakat bahwa ada produk investasi yang lebih menguntungkan dibanding menabung biasa," kata Loto saat konferensi pers di Kompleks Mangrove Pantai Indah Kapuk Jakarta, Jumat (20/9/2013).

Khusus ORI010, memberikan imbal hasil sebesar 8,5 persen per tahun. Imbal hasil ini lebih tinggi dari rata-rata produk perbankan yang hanya memberikan imbal hasil sekitar 7 persen per tahun.

Apalagi, kata Loto, investasi di ORI ini dinilai lebih menguntungkan karena tidak ada risiko apa pun. Sebab, produk investasi ini mendapat jaminan dari pemerintah dan bisa membantu pembangunan negara melalui pendanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

"Soal pemberian imbal hasil 8,5 persen, pemerintah sudah memperhitungkan dampak yang ada baik kondisi global maupun referensi dari penerbitan ORI sebelumnya," tambahnya.

Berikut imbal hasil ORI sepanjang sejarah penerbitan:
1. ORI001 (12,05 persen)
2. ORI002 (9,28 persen)
3. ORI003 (9,4 persen)
4. ORI004 (9,5 persen)
5. ORI005 (11,45 persen)
6. ORI006 (9,35 persen)
7. ORI007 (7,95 persen)
8. ORI008 (7,3 persen)
9. ORI009 (6,25 persen)
10. ORI010 (8,5 persen)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Perusahaan Asal Singapura Jadi Investor Pertama KIT Batang Tahun Ini

Whats New
Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Ada Gejolak Global, Erick Thohir Telepon Direksi BUMN, Minta Susun Strategi

Whats New
Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Inflasi Medis Kerek Harga Premi Asuransi Kesehatan hingga 20 Persen

Whats New
Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Pemerintah Perlu Tinjau Ulang Anggaran Belanja di Tengah Konflik Iran-Israel

Whats New
Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Ekspor Batik Aromaterapi Tingkatkan Kesejahteraan Perajin Perempuan Madura

Whats New
Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Hadiri Halalbihalal Kementan, Mentan Amran: Kami Cinta Pertanian Indonesia

Whats New
Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Pasar Modal adalah Apa? Ini Pengertian, Fungsi, dan Jenisnya

Work Smart
Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Syarat Gadai BPKB Motor di Pegadaian Beserta Prosedurnya, Bisa Online

Earn Smart
Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Erick Thohir Safari ke Qatar, Cari Investor Potensial untuk BSI

Whats New
Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Langkah Bijak Menghadapi Halving Bitcoin

Earn Smart
Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Cara Meminjam Dana KUR Pegadaian, Syarat, dan Bunganya

Earn Smart
Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Ada Konflik Iran-Israel, Penjualan Asuransi Bisa Terganggu

Whats New
Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Masih Dibuka, Simak Syarat dan Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 66

Work Smart
Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Tingkatkan Daya Saing, Kementan Lepas Ekspor Komoditas Perkebunan ke Pasar Asia dan Eropa

Whats New
IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

IHSG Turun 2,74 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Saham Rp 11.718 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com