Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Berharap Kebangkitan Asia Bukan Fiksi

Kompas.com - 21/09/2013, 13:43 WIB
Suhartono

Penulis


SINGAPURA, KOMPAS.com — Mantan Wakil Presiden Muhammad Jusuf Kalla mengatakan, meski dunia dilanda krisis ekonomi dan keuangan, Asia bisa bangkit. Kebangkitan Asia saat ini, katanya, bukan lagi sebuah fiksi, melainkan kenyataan.

Alasannya, dengan adanya kebangkitan ekonomi, maka Asia menjadi kuat dan mampu bersaing dengan negara-negara Barat sehingga bisa menyejahterakan dunia.

Hal itu diungkapkan Kalla saat berpidato di hadapan lebih dari 300 pebisnis yang menjadi peserta Singapore Summit di Hotel Shangri-la di Singapura, Sabtu (21/9/2013) siang ini. Acara ini dimoderatori oleh mantan Menteri Luar Negeri Singapura George Yeoh.

"Dunia ini rumit dan tidak linear. Masyarakat percaya bahwa apa yang terjadi akan bisa ditangani dan berlanjut pada masa datang. Oleh sebab itu, kita harus kembali pada pertanyaan dasar. Apakah kebangkitan Asia sebuah fiksi atau realitas? Saya harap, kebangkitan ini sungguh-sungguh menjadi realitas," harapnya.

Menurut Kalla, dunia membutuhkan pusat pertumbuhan ekonomi. Eropa dan Amerika telah memainkan peranan di masa lalu.

"Kini, giliran negara-negara Asia yang harus memberikan kontribusi," lanjutnya.

Ia menambahkan, statistik menunjukkan bahwa sejak tahun 1980 hingga 2010 lalu, dunia berhasil mengurangi kemiskinan. Dari 2 miliar, kini menjadi 1,2 miliar.

"Asia memberikan kontribusi sekitar 95 persennya. Apa ini bukan kebangkitan?" tanyanya lagi.

Meski sampai sekarang masih menjadi sumber kemiskinan, Kalla mengatakan, dengan kerja sama regional dan kemampuan negara-negara Asia menjaga defisit belanja negaranya, mencegah inflasi yang tinggi, dan langkah-langkah responsif lainnya, hal ini secara berangsur akan bisa diatasi.

"Keajaiban yang terjadi di beberapa negara Asia akan memberi limpahan kemauan dan kemampuan di wilayah," katanya.

Dulu, di akhir abad ke-21, banyak orang percaya Jepang bisa mengambil alih ekonomi Amerika Serikat. Namun, ekonomi Jepang jatuh, dan akhirnya diambil alih oleh China.

"Beberapa tahun kemudian, seperti mujizat, beberapa negara seperti Brasil, Rusia, India, dan China (BRIC) kemudian bangkit dan membuat iri. Saat ini, mereka menghadapi tantangan. Tetapi, saya percaya, mereka bisa bangkit," jelasnya.

Sebelumnya, Kalla memaparkan pertumbuhan ekonomi yang melambat seperti di China sebesar 7 persen dan India hanya 4 persen akibat ekonomi dunia yang melambat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com