Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bumiputera Luncurkan Produk Asuransi Mikro

Kompas.com - 25/09/2013, 13:20 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bumiputera meluncurkan asuransi mikro yang fokus pada masyarakat menengah ke bawah. Secara resmi, produk asuransi ini akan diluncurkan pada pertengahan Oktober mendatang.

Pjs Direktur Utama Bumiputera Fauzi Arfan, asuransi mikro (micro insurance) Bumiputera merupakan jawaban atas kebutuhan masyarakat Indonesia golongan menengah ke bawah.

"Micro insurance Bumiputera sebagai jawaban atas kebutuhan asuransi masyarakat Indonesia golongan menengah ke bawah," kata Fauzi dalam soft launching Micro Insurance Bumiputera di Hotel Sultan Jakarta, Rabu (25/9/2013).

Asuransi mikro Bumiputera ini merupakan sebuah produk yang sederhana dengan premi murah, uang pertanggungan standar, kemudahan pengurusab klaim, dan distribusi terjangkau. Hal ini didukung oleh 442 kantor cabang di seluruh Tanah Air dan telah online.

"Masuknya Bumiputera di segmen micro insurance saat ini merupakan penegasan atas produk micro insurance yang telah dimiliki oleh Bumiputera sebelumnya," ujar Fauzi.

Ia menjelaskan, dulu Bumiputera memiliki produk Asuransi Rakyat Indonesia (ASRI). Di lini bisnis asuransi jiwa Bumiputera memiliki produk Mitra Guru, dan melalui lini bisnis asuransi kumpulan terdapat produk IDAPERTABUN (Iuran Dana Peremajaan Tanaman Perkebunan) yang menyasar segmen perkebunan.

Bumiputera memang menyasar seluruh segmen pasar baik bawah, menengah hingga atas, masing-masing dengan produk yang spesifik. Untuk segmen menengah ke bawah, Bumiputera memiliki produk dengan manfaat yang memiliki premi terjangkau.

Sementara itu untuk segmen menengah ke atas, produk yang ditawarkan memiliki fleksibilitas premi, hingga hasil investasi yang variatif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Jokowi Tegaskan Freeport Sudah Milik RI, Bukan Amerika Serikat

Whats New
Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com