Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah: Indonesia Bukanlah Importir BBM Terbesar Dunia

Kompas.com - 28/09/2013, 11:09 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah membantah bahwa Indonesia menjadi negara pengimpor bahan bakar minyak (BBM) terbesar di dunia, karena posisi Indonesia masih di bawah India dalam konsumsi BBM.

Pelaksana tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Bambang Brodjonegoro mengatakan, India memiliki produksi minyak lebih kecil dari Indonesia. Apalagi dalam hal jumlah penduduk, jumlah masyarakat India juga lebih banyak dari Indonesia.

"Coba lihat dulu deh, saya tidak yakin. Kalau lebih besar dari konsumsi BBM di Amerika Serikat itu masih mungkin, tapi India kan tidak, mereka bisa lebih besar," kata Bambang di Jakarta, Jumat (27/9/2013).

Ia menambahkan, kekalahan konsumsi BBM Indonesia dibanding Amerika Serikat karena negeri Paman Sam tersebut memiliki produksi BBM lebih besar dibanding Indonesia. Sehingga impor BBM di Amerika Serikat cenderung lebih sedikit.

Sementara di India, sama sekali tidak memiliki cadangan minyak. Sehingga India harus menjadi importir BBM. "Sepertinya produksi BBM di India itu sedikit sekali. Kemudian mereka impor. Sedangkan size penduduk ekonominya jauh lebih besar dari kita. Jadi mungkin pernyataan itu terlalu agak bombastis," jelasnya.

Seperti diberitakan, impor minyak dan gas bumi (migas) menjadi momok menakutkan bagi pemerintah saat ini. Jika impor migas tidak diredam, Indonesia bisa menjadi importir bahan bakar minyak (BBM) terbesar pada tahun 2018 mendatang.

Pada 7 bulan pertama 2013, defisit perdagangan sudah mencapai 5,56 miliar dollar AS. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Juli 2013, impor migas mencapai 4,14 miliar dollar AS atau naik 17,17 persen dibanding Juni 2013 sebesar 3,53 miliar dollar AS.

Dari Januari-Juli 2013, secara total impor migas mencapai 26,24 miliar dollar AS, tumbuh 8,46 persen dibanding periode yang sama tahun 2012 lalu sebesar 24,2 miliar dollar AS. Ini pula yang menyebabkan defisit transaksi berjalan membengkak menjadi 4,4 persen dari PDB Indonesia atau sebesar 9,8 miliar dollar AS pada triwulan II 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com