Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wamentan: Banjir Buah Impor Akibat Minimnya Infrastruktur

Kompas.com - 29/09/2013, 12:01 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah menilai masih banyaknya produk hortikultura impor, terutama buah disebabkan biaya distribusi yang lebih efisien dibanding produk lokal. Wakil Menteri Pertanian, Rusman Heriawan mengatakan, biaya pengiriman dari Tiongkok misalnya bisa lebih murah dibanding mendatangkan dari daerah produsen buah dari dalam negeri.

“Bisa murah karena, satu, dibelinya partai besar. Dan misal, di Tiongkok, dari petani kemudian ditangani satu lembaga kemudian diekspor,” kata Rusman dalam talkshow September “Horti” Ceria di lapangan Monas, di Jakarta, Minggu (29/9/2013).

Sementara itu, buah lokal menjadi tidak kompetitif dari segi harga disebabkan minimnya infrastruktur untuk mendistribusikan produksi buah lokal ke daerah lain. Oleh karena itu, Rusman berharap, pemerintah segera memperbaiki akses jalan dan transportasi, terutama di daerah sentra penghasil buah dan sayur untuk menekan biaya logistik.

“Akses jalan minim, truk ice box susah masuk. Pilihannya dipikul, atau dibawa dengan keranjang-keranjang. Menambah biaya distribusi, dan kesegarannya pun berkurang,” lanjut dia.

Sebagai informasi, berdasarkan data statistik impor buah-buahan yang masuk ke pasar Indonesia menunjukkan trend meningkat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Pada 2011, BPS mencatat impor buah-buahan Indonesia sebesar Rp 3,7 triliun. Sedangkan pada Januari hingga Agustus 2012, nilai impor buah-buahan telah mencapai Rp 140 miliar.

Namun, Rusman mengatakan prosentase volumenya masih kecil dibanding produk lokal. Buah impor hanya mengisi 6-7 persen hingga maksimal 10 persen di pasar dalam negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com