Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konversi ke BBG Perlu Dipercepat

Kompas.com - 01/10/2013, 09:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Pengalihan pemakaian bahan bakar minyak menuju bahan bakar gas menjadi hal kunci dalam mengurangi volume impor bahan bakar minyak di Indonesia. Oleh karena itu, pemerintah diminta mempercepat pembangunan infrastruktur penyediaan bahan bakar gas.

Direktur Eksekutif Badan Energi Internasional (International Energy Agency) Maria J A van der Hoeven menyampaikan hal itu dalam kunjungannya ke unit pengisian bahan bakar gas (BBG) bergerak yang dioperasikan PT Perusahaan Gas Negara (PGN) di kawasan Monas, Jakarta, Senin (30/9/2013).

Menurut Maria, di tengah penurunan produksi minyak mentah Indonesia, pemerintah perlu membuat terobosan kebijakan dengan mengalihkan pemakaian bahan bahan bakar minyak (BBM) ke BBG dan energi baru terbarukan lainnya. Implementasi kebijakan itu hanya bisa dijalankan jika pemerintah mendukung sepenuhnya pembangunan infrastruktur dan menggalakkan sosialisasi mengenai pemakaian BBG untuk sektor transportasi kepada masyarakat.

Pada kesempatan sama Kepala Subdirektorat Niaga Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Isnaini mengatakan, saat ini, jumlah kendaraan yang memakai BBG masih terbatas karena terbatasnya infrastruktur BBG.

Pada 2013, jumlah alat pengonversi yang dibagikan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Ditjen Migas) Kementerian ESDM sebanyak 750 unit untuk gas cair untuk kendaraan (liquefied gas for vehicle/LGV) dan 1.250 unit untuk gas alam terkompresi (compressed natural gas/CNG).

Dari sisi penyediaan BBG, pada 2014 pemerintah menargetkan ada 37 stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) di wilayah Jakarta. Agar bisa balik modal, 1 unit SPBG harus menjual BBG sebanyak 5.000 liter setara premium atau setara dengan 250 unit kendaraan.

Tahun ini, pemerintah berencana membangun empat stasiun induk pengisian BBG di Kalimantan Timur. Untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi (Jabodetabek), PT Pertamina akan mendanai pembangunan dua stasiun induk di Bumi Serpong Damai, Tangerang Selatan, dan Cilandak, Jakarta Selatan, 2 SPBG, 4 unit pengisian BBG bergerak, dan membangun jaringan pipa 22,2 kilometer.

”Tahun ini, pemerintah mengalokasikan gas untuk transportasi 36 juta kaki kubik per hari,” ujar Isnaini.

Transportasi

Menurut rencana, pemerintah akan terus meningkatkan volume gas untuk program konversi BBM ke gas hingga mencapai 84,2 juta standar kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/MMSCFD) pada 2015 mendatang. Pasokan gas untuk sektor transportasi itu akan terus ditingkatkan seiring pengembangan konversi BBG.

Wakil Presiden Komunikasi Korporat PT PGN Ridha Ababil menyatakan, sampai akhir 2013 PT PGN akan menyelesaikan pembangunan 3 unit pengisian BBG bergerak dan 3 SPBG di wilayah DKI Jakarta.

Kebutuhan investasi untuk membangun satu unit pengisian BBG bergerak (mobile refueling unit/MRU) sekitar Rp 10 miliar, sedangkan biaya investasi untuk membangun satu unit SPBG Rp 15 miliar. Nilai investasinya sekitar Rp 75 miliar.

”Kami siap mengembangkan infrastruktur BBG di sejumlah daerah jika mendapat penugasan resmi dari pemerintah. Saat ini, kami memiliki jaringan pipa gas yang sangat luas. Itu bisa dihubungkan dengan stasiun-stasiun pengisian gas,” ujar Ridha.

Jika mendapat penugasan dari pemerintah, PT PGN akan dapat membeli gas dari produsen dengan harga 4,7 dollar AS per juta metrik british thermal unit (million metric british thermal units/MMBTU) sebagaimana ditetapkan pemerintah.

Saat ini, PT PGN membeli gas melalui mekanisme bisnis dengan harga sekitar 6 dollar AS per MMBTU, sedangkan harga jual BBG Rp 3.100 per liter setara premium. Hal itu dinilai di bawah keekonomian untuk MRU. Jika harga gas di tingkat produsen 4,7 dollar AS per MMBTU, hal itu setara dengan Rp 1.600 per liter setara premium. (EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Sumber KOMPAS
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Angkutan Lebaran 2024, Kemenhub Siapkan Sarana dan Prasarana Transportasi Umum

Whats New
Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com