Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konsumsi Avtur Garuda Indonesia Capai 1,38 Miliar Liter pada 2013

Kompas.com - 01/10/2013, 15:58 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Garuda Indonesia Tbk memperkirakan konsumsi avtur perseroan sepanjang tahun ini mencapai 1,38 miliar liter.

Direktur Operasional PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (GIAA), Noviantono Herupratomo mengatakan besarnya konsumsi itu merupakan konsekuensi logis terhadap pertumbuhan industri penerbangan.

"Pertumbuhan kebutuhan avtur dibanding 2012 lalu 10-15 persen," kata dia kepada Kompas.com, ditemui di sela-sela penandatanganan dengan ATR dan NAC, di Jakarta, Selasa (1/10/2013).

Ia mengatakan, kebutuhan bahan bakar maskapai penerbangan pelat merah ini pada tahun lalu sekitar 1,2 miliar liter avtur. Saat itu penambahan pesawat hanya 22 unit, dengan nett pesawat sebanyak 18 unit.

"Kami tahun ini tambah 26 pesawat termasuk 2 ATR yang mau datang November dan Desember nanti," kata dia.

Kebutuhan bahan bakar yang semakin bertambah membuat biaya operasional juga semakin membengkak. Seperti yang disampaikan Dirut Garuda Indonesia, biaya yang dikeluarkan untuk bahan bakar bisa mencapai 38-40 persen dari total cost operasional satu pesawat.

"Dibanding tahun lalu kami sudah mengalami kenaikan konsumsi bahan bakar hingga dua kali lipat," ungkap Novianto. Sayangnya, ia tak menjelakan secara rinci berapa dolar atau rupiah yang dikeluarkan untuk itu.

Ia menambahkan dengan penambahan sejumlah armada Garuda Indonesia sampai tahun 2017, avtur yang dibakar semakin besar. Untuk tahun depan ia memperkirakan kebutuhan bahan bakar tersebut naik 20 persen, meskipun penambahan armadanya tidak lebih banyak dibanding tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com