Dollar AS tenggelam terhadap rival utama setelah beberapa kantor pelayanan pemerintah AS mulai ditutup menyusul kegagalan anggota parlemen memecahkan kebuntuan pembahasan anggaran. Riset Monex Investondo Futures menulis penutupan di Washington tersebut merupakan yang pertama sejak 1996, akibat dari kurangnya dana untuk memenuhi tagihan pada awal tahun fiskal ini.
Kebuntuan pembahasan anggaran tersebut berawal dari keinginan partai Republik untuk menunda undang-undang kesehatan dari Presiden Barack Obama. Kemarin rupiah yang sehari sebelumnya terpuruk dapat sedikit bernafas lega.
Penguatan rupiah merupakan imbas sentimen positif pelemahan nilai tukar dollar AS setelah kabar negatif ekonomi AS di ambang shutdown yang dapat menghentikan aktivitas ekonomi AS. Kekhawatiran akan terjadinya inflasi dan defisit perdagangan telah terjawab data Badan Pusat Statistik (BPS), yang menyebutkan Indonesia mengalami deflasi bulanan 0,35 persen pada September 2013.
Capaian deflasi itu bahkan lebih rendah dari ekspektasi riset Trust Securities di level 0,5 persen. Neraca perdagngan pun di luar dugaan mencatatkan suplus 130 juta dollar AS. Rupiah pun berbalik arah menguat di atas target support Rp 11.532 per dollar AS. Riset Trust Securities memroyeksikan rupiah bergerak di rentang Rp 11.585-11.623 per dollar AS di kurs tengah Bank Indonesia.