Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI dan Perbankan Luncurkan "Less Cash Society" di UI

Kompas.com - 02/10/2013, 13:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


DEPOK, KOMPAS.com - Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Ronald Waas bersama perbankan, antara lain Bank Mandiri, BNI, BCA, BRI, CIMB Niaga, dan Bank Permata meluncurkan Less Cash Society di Kampus Universitas Indonesia, Depok.

Kegiatan ini merupakan pilot project pembentukan less-cash society atau transaksi tanpa menggunakan uang tunai kepada masyarakat luas. UI dipilih sebagai lokasi proyek percontohan karena populasi yang tinggi (sekitar 60.000 mahasiswa) dengan mayoritas usia muda.

Menurut Ronald, less cash maksudnya adalah mengurangi transaksi dengan menggunakan uang tunai. Menggantikan uang tunai, maka transaksi didorong untuk menggunakan uang elektronik yang lebih praktis, cepat, dan aman.

"Dengan memberi masyarakat pengalaman secara langsung bertransaksi menggunakan uang elektronik, diharapkan akan terjadi multiplier effect informasi kepada pihak lain," kata Ronald di Kampus UI Depok, Rabu (2/10/2013).

Menurut Pejabat Rektor UI Prof. Dr. Muhammad Anis, M. Met, sistem pembayaran semacam ini menawarkan banyak kemudahan, seperti peningkatan efisiensi dalam transaksi dan transaksi lebih akurat serta jelas.

"Tapi banyak pekerjaan rumah yang masih harus dikerjakan, yakni soal budaya masyarakat yang masih gemar bertransaksi tunai dan ada rasa kurang aman dalam menggunakan transaksi online. Selain itu juga belum ada perlindungan data konsumen yang belum mendapat perlindungan hukum," katanya.

Ke depan, upaya diseminasi informasi dan peningkatan penggunaan uang elektronik akan terus dilaksanakan baik melalui pelaksanaan edukasi dan sosialisasi melalui pilot project di universitas atau lokasi yang berbeda (UGM, ITB) maupun melaui berbagai media.

Dari sisi infrastruktur dan prasarana akan terus dilakukan penyempurnaan khususnya terkait mekasnisme transaksi yang lebih simpel dan dapat memproses transaksi dari berbagai jenis media atau kartu pada satu perangkat dimana kartu dari berbagai penerbit dapat diterima oleh penerbit lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com