Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Anjlok 17 Persen, BI Klaim Cadangan Devisa Aman

Kompas.com - 02/10/2013, 19:20 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Bank Indonesia (BI) mengklaim bahwa cadangan devisa Indonesia hingga saat ini aman meski kondisi rupiah semakin tertekan.

Berdasarkan kurs Bloomberg hingga sore ini, rupiah mengalami apresiasi 0,2 persen dibanding perdagangan sebelumnya ke level Rp 11.345 per dollar AS. Namun, antara periode Januari-September, rupiah anjlok 17,7 persen.

Rupiah hari ini diperdagangkan di level Rp 11.280-11.553 per dollar AS. "Tanggal 7 cadangan devisa diumumkan. Jelas kondisinya akan membaik. Tapi, tunggu tanggal 7 Oktober ini," kata Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo di Gedung DPR Jakarta, Rabu (2/10/2013).

Ia menambahkan, kondisi cadangan devisa ini akan terus membaik bila kondisi neraca pembayarannya juga membaik. Kondisi ini juga dipengaruhi dari neraca perdagangan sebelumnya yang sudah mulai surplus.

Perry menganggap bahwa posisi cadangan devisa Indonesia saat ini masih dinilai cukup untuk menghadapi tekanan-tekanan global yang sudah diprediksikan. Namun, pihaknya tetap akan bekerja sama dengan bank sentral lain atau lembaga lain untuk dana cadangan internasional, terutama untuk mengantisipasi krisis.

Sebelumnya, Bank Indonesia sudah mendapat komitmen dari Pemerintah Jepang terkait dana bilateral sebesar 12 miliar dollar AS. Pemerintah sendiri juga masih memiliki dana cadangan 5,5 miliar dollar AS.

Pemerintah telah meneken kerja sama bilateral dengan China. "Memang masalah ketidakpastian ini masih ada. Jadi, kerja sama bank sentral tetap diperlukan," jelasnya.

Hingga akhir Agustus lalu, posisi cadangan devisa Indonesia masih di level 92,997 miliar dollar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Cara Cek Angsuran KPR BCA secara 'Online' melalui myBCA

Cara Cek Angsuran KPR BCA secara "Online" melalui myBCA

Work Smart
10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

10 Bandara Terbaik di Dunia Tahun 2024, Didominasi Asia

Whats New
Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Rupiah Melemah, Utang Luar Negeri RI Naik Jadi Rp 6.588,89 Triliun

Whats New
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Whats New
Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Pegadaian Catat Penjualan Tabungan Emas Naik 8,33 Persen di Maret 2024

Whats New
BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

BUMN Farmasi Ini Akui Tak Sanggup Bayar Gaji Karyawan sejak Maret 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com