Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Melemah, Harga Emas Melonjak

Kompas.com - 03/10/2013, 07:47 WIB

CHICAGO, KOMPAS.com - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Rabu (2/10/2913) waktu setempat, (Kamis pagi WIB), didorong kurs dollar AS yang lebih lemah.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember naik 34,6 dollar AS, atau 2,69 persen, menjadi menetap di 1.320,7 dollar AS per ounce.

Karena penutupan sebagian kegiatan instansi-instansi atau shutdown pemerintah AS berdentang pada Senin tengah malam, modal mulai mengalir ke aset-aset safe haven. Akibatnya, dollar AS melemah terhadap mata uang utama lainnya. Hal ini menjadi bensin untuk mendongkrak harga emas.

Emas juga mendapat dukungan dari data ekonomi mengecewakan. Automatic Data Processing Inc. (ADP) pada Rabu melaporkan bahwa pekerjaan sektor swasta meningkat 166.000 pada September, lebih rendah dari ekspektasi pasar.

ADP juga merevisi turun kenaikan lapangan pekerjaan pada Agustus menjadi 159. 000, membuat para investor meragukan jika penarikan kembali pembelian obligasi Federal Reserve bisa terjadi tahun ini.

Tetapi meskipun terjadi kenaikan harga tajam untuk emas pada Rabu, analis pasar berpendapat bahwa kenaikan itu hanya reaksi teknis dan akan berumur pendek. Mereka tidak berpikir "shutdown" pemerintah akan berlangsung lama.

Fitch Ratings, sebuah lembaga pemeringkat kredit, mengatakan dalam laporannya bahwa tidak mungkin untuk harga emas naik dalam beberapa tahun ke depan, "karena tren harga baru-baru ini telah dipengaruhi lebih jauh oleh penggunaan emas sebagai instrumen keuangan dan lindung nilai terhadap inflasi daripada oleh permintaan industri."

Sementara perak untuk pengiriman Desember naik 72,2 sen, atau 3,41 persen, menjadi ditutup pada 21,897 dlolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Januari bertambah 8,1 dollar AS, atau 0,58 persen, menjadi ditutup pada 1.393,4 dollar AS per ounce.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com