Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akhir Pekan, Rupiah Masih Digelayuti Tekanan

Kompas.com - 04/10/2013, 07:51 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Tekanan pelemahan diperkirakan masih menggelayuti pergerakan nilai tukar rupiah pada perdagangan akhir pekan ini, Jumat (4/10/2013).  Ini merupakan anomali yang terjadi di tengah tren pelemahan dollar AS atas sejumlah mata uang global.

Pelemahan nilai tukar dollar AS masih berlanjut di tengah terjadinya partial shutdown ekonomi AS yang tidak diketahui hingga kapan penyelesaiannya.

Apalagi beredar kabar bahwa Presiden AS, Barack Obama memeringatkan Wall Street bahwa kelompok Partai Republik akan membiarkan terjadinya default pada utang pemerintah AS dan pada 17 Oktober. Jika hal ini terjadi, menurut riset Trust Securities Indonesia, anggaran di kas pemerintah AS benar-benar habis dan hanya bisa ditutupi dengan cara menaikkan pagu utang ( debt ceiling ).

Kondisi AS yang tengah pelik memberikan berkah bagi sejumlah mata uang global. Rupiah juga naik, khususnya menurut kurs tengah BI. Namun di pasar spot, volatilitas menekan rupiah. Rupiah dalam dua hari terakhir justru turun.

Riset Trust Securities menyatakan rupiah masih bertahan menguat melampaui target resisten Rp 11.557 per dollar AS. Diproyeksikan rupiah bergerak di rentang Rp 11.560-11.523 (kurs tengah BI).

Dollar AS sendiri terperosok ke level terendah dalam delapan bulan versus Euro seiring shutdown pemerintah AS memasuki hari ketiga. Hal ini menurut riset Monex Investindo Futures memacu kekhawatiran tentang melambatnya pertumbuhan ekonomi dan mungkin akan memaksa Federal Reserve untuk menunda tapering stimulus moneter.

Kinerja Greenback kian lemah setelah data yang dirilis menunjukkan kenaikan angka klaim awal pengangguran pada pekan lalu lebih rendah dari estimasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BNI Naik 2,03 Persen Menjadi Rp 5,3 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Bank Mandiri Jaga Suku Bunga Kredit di Tengah Tren Kenaikan Biaya Dana

Whats New
Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Bukan Dibebaskan Bea Cukai, Denda Impor Sepatu Bola Rp 24,74 Juta Ditanggung DHL

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com