Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Uang Berputar saat APEC Mencapai 500 Juta Dollar AS

Kompas.com - 04/10/2013, 08:20 WIB


NUSA DUA, KOMPAS.com
- Rangkaian pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik sejak awal tahun hingga 8 Oktober 2013 mencatatkan laba. Tercatat uang berputar yang dibelanjakan 100.000 anggota delegasi lebih besar daripada pagu dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2013.

Wakil Ketua Panitia Nasional Penyelenggara Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC 2013 Chairul Tanjung, dalam keterangan pers di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (3/10/2013), menyatakan, anggaran penyelenggaraan rangkaian APEC sepanjang tahun 2013 adalah Rp 364,77 miliar atau tidak lebih dari 35 juta dollar AS. Jumlah ini tersebar di empat instansi, yakni Sekretariat Negara, Kementerian Luar Negeri, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, serta Kementerian Komunikasi dan Informatika.

Anggaran tersebut, menurut Chairul, terbilang kecil dibanding dampak langsung dan tidak langsung yang diperoleh Indonesia. Dampak langsung yakni adanya uang berputar di masyarakat yang berasal dari pembelanjaan para delegasi yang datang selama rangkaian APEC sejak awal tahun 2013. Jumlah mereka diperkirakan sekitar 100.000 orang.

Jika setiap anggota delegasi membelanjakan uang sekitar 5.000 dollar AS, total dana yang berputar di masyarakat 500 juta dollar AS. Sepuluh kali lipat daripada anggaran penyelenggaraan rangkaian KTT APEC 2013.

”Ini yang langsung. Belum yang tidak langsung. Misalnya, Bali dan Indonesia akan dikenal. Apalagi jika pelaksanaannya membuat kesan yang luar biasa,” kata Chairul.

Keterlibatan badan usaha milik negara (BUMN) dan swasta membangun infrastruktur, ujar Chairul, menjadi faktor yang mampu menghemat anggaran penyelenggaraan. Alih-alih menggunakan dana APBN 2013, pembangunan berbagai infrastruktur penunjang kegiatan KTT APEC 2013 justru melibatkan BUMN dan swasta.

Pembangunan terminal Bandar Udara Ngurah Rai, misalnya, dilakukan PT Angkasa Pura I dengan menggandeng investor. Nilai investasinya Rp 2,8 triliun.

Pembangunan Tol Bali Mandara antara Bandara Ngurah Rai dan Nusa Dua dengan investasi Rp 2,5 triliun dilakukan oleh konsorsium yang melibatkan beberapa BUMN serta Pemerintah Provinsi Bali dan kabupaten setempat. Sementara itu gedung dan hotel tempat pertemuan sepenuhnya dibangun swasta.

Wakil Menteri Luar Negeri Wardana menyatakan, selama kepemimpinan Indonesia di APEC tahun 2013, pemerintah telah menyelenggarakan 182 rangkaian pertemuan. Berbagai isu dibahas, yakni perdagangan dan investasi, reformasi struktural, pembangunan kapasitas melalui kerja sama ekonomi dan teknologi, kerja sama usaha kecil dan menengah, peningkatan peran perempuan dalam ekonomi, ketahanan pangan, kelautan, perhubungan, keuangan, kehutanan, kesehatan, dan pariwisata.

Kegiatan dilaksanakan di sejumlah daerah, meliputi Jakarta, Lombok, Yogyakarta, Surabaya, Makassar, Solo, Manado, Medan, Palembang, dan Bali.

Sementara itu, Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Hanung Budya, Kamis (3/10), dalam keterangan pers, di Jakarta, menegaskan, Pertamina menambah stok bahan bakar minyak untuk transportasi darat dan udara di Bali. Hal ini untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan BBM dalam pelaksanaan APEC 2013. (LAS/EVY)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com