Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kadin: Indonesia Masih "Seksi" di Mata Asing

Kompas.com - 05/10/2013, 18:03 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JIMBARAN, KOMPAS.com - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengatakan bahwa Indonesia saat ini memiliki daya tarik yang kuat di mata asing, yang salah satu daya tarik tersebut adalah stabilitas pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Ketua Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulisto mengatakan, Indonesia ini menjadi salah satu negara yang memiliki daya tarik tertinggi di mata asing. Banyak negara yang ingin bekerjasama dengan Indonesia.

"Lalu apa yang membuat asing itu begitu tertarik dengan Indonesia? Good economy itu yang menjadi peluang. Bahwa Indonesia itu seperti mothers of opportunity," kata Suryo saat jamuan makan siang di KTT APEC di Hotel Ayana Jimbaran, Badung, Bali, Sabtu (5/10/2013).

Ia menambahkan, dengan daya tarik yang begitu besar ini juga akan memunculkan peluang bisnis baik dari sisi domestik maupun dari asing sendiri. Kadin sendiri juga tengah dan terus bernegoisasi dengan investor asing soal investasinya di dalam negeri.

Masalahnya, masih banyak yang perlu diperbaiki oleh Indonesia sebelum menerima investor asing tersebut. Antara lain jaminan ketersediaan infrastruktur, energi dan konektivitas baik di jalur udara, darat hingga laut.

"Selain itu, Indonesia juga masih dikenal sebagai negara pengimpor. Misalnya saja daging sapi dan beberapa komoditas lainnya. Ini yang harus diperbaiki," tambahnya.

Perbaikan ini dalam hal pengelolaan manajemen impor dan ekspor domestik. Jangan sampai, kata Suryo, pemerintah salah langkah dalam hal kebijakan perdagangannya, yaitu lebih banyak impor dibanding ekspornya.

"Hal itulah yang menyebabkan Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan, meski saat ini surplus tipis," tambahnya.

Dengan kestabilan ekonomi tersebut, Indonesia harus mampu melihat peluang yang ada, apalagi dari investor asing untuk bisa berinvestasi di dalam negeri. Indonesia tidak boleh kehilangan momentum besar dalam peluang pertemuan APEC ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Tinjau Bandara Jenderal Besar Abdul Haris Nasution, Menhub: Kembangkan Ekonomi di Mandailing Natal

Whats New
Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Apa Itu KIP Kuliah? Ini Arti, Rincian Bantuan, hingga Cara Daftarnya

Whats New
Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Info Limit Tarik Tunai Mandiri Kartu Silver dan Gold di ATM

Earn Smart
TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

TUGU Tebar Dividen Rp 123,26 Per Saham, Simak Jadwalnya

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Era Suku Bunga Tinggi, Jago Syariah Buka Kemungkinan Penyesuaian Bagi Hasil Deposito

Whats New
Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Bank Neo Commerce Tunjuk Eri Budiono Jadi Dirut Baru

Whats New
Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Soal Laba Bank, Ekonom: Masih Tumbuh di Bawah 5 Persen Sudah Sangat Baik

Whats New
Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Menperin Bantah Investasi Apple di Indonesia Batal

Whats New
Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Jago Syariah Jajaki Kerja Sama dengan Fintech Lending

Whats New
Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Kolaborasi Es Krim Aice dan Teguk, Total Investasi Rp 700 Miliar

Whats New
OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

OJK: Pendapatan Premi di Sektor Asuransi Capai Rp 87,53 Triliun Per Maret 2024

Whats New
Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Sudah Dibuka, Ini Cara Daftar Kartu Prakerja Gelombang 67

Whats New
Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Mendag Minta Jastiper Patuhi Aturan

Whats New
Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Pasca-Lebaran, Kereta Cepat Whoosh Jadi 48 Perjalanan dengan Tarif mulai Rp 150.000

Whats New
Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Bagaimana Aturan Perlintasan Kereta Api di Indonesia? Ini Penjelasan KAI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com