"Sebetulnya bisa dua sisi. Di satu sisi (investor bisa berpikir) kok lembaga tertinggi bisa kayak begitu. Tapi di sisi lain good newsnya adalah mereka (investor asing) melihat bahwa Indonesia serius menangani masalah korupsi," kata Destry di Jakarta, pekan lalu.
Destry mengatakan, korupsi selalu terjadi di negara berkembang, khususnya yang sedang tumbuh. Ia mengambil contoh Brazil dan India. Di India, lanjutnya, saat ini baru digerakkan gerakan anti korupsi.
"Korupsi itu kan selalu terjadi di negara berkembang yang lagi tumbuh. Seperti di India dan Brazil itu kan banyak juga," ujarnya.
Seperti diketahui, Komis Pemberantasan Korupsi (KPK) menangkap tangan Akil Mochtar di rumah dinasnya pada Rabu (2/10/2013) malam, terkait pemilihan kepala daerah Gunung Mas, Kalimantan Tengah, dan Pilkada Lebak, Banten. Skandal suap ini ditindaklanjuti dengan keputusan pemberhentian sementara terhadap Akil oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.