Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY Optimistis APEC Mampu Atasi Pelambatan Ekonomi

Kompas.com - 08/10/2013, 07:43 WIB


JAKARTA, KOMPAS
- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengingatkan para anggota Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC untuk fokus pada target yang harus dicapai pada tahun 2020. Ia menyatakan optimismenya bahwa problem pelambatan pertumbuhan ekonomi dunia akan mampu diatasi oleh kekuatan ekonomi baru yang tergabung dalam APEC.

Hal tersebut disampaikan Yudhoyono ketika membuka Pertemuan Pemimpin Ekonomi APEC (AELM), Senin (7/10/2013), di Nusa Dua, Bali. Selain Yudhoyono, ada 20 pemimpin yang juga hadir di acara itu, seperti Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden China Xi Jinping, dan Perdana Menteri Kanada Stephen Harper.

Menurut Yudhoyono, di tengah kondisi perekonomian global yang kurang menggembirakan, peranan APEC menjadi sangat penting. Selama ini APEC memperlihatkan angka pertumbuhan yang lebih baik ketimbang pertumbuhan global. ”Kita saat ini justru harus menggandakan usaha kita. Ketahanan APEC menjadi penyelamat,” ujarnya.

Segala upaya anggota APEC tersebut perlu dilakukan secara efektif. Oleh karena itu, anggota APEC harus fokus, pertama, pada perwujudan target yang tercantum pada Deklarasi Bogor 1994, yakni terwujudnya investasi serta perdagangan bebas dan terbuka pada tahun 2020. Yudhoyono pun mengingatkan, target ini bisa tercapai jika setiap anggota APEC sungguh-sungguh menjauhi kebijakan diskriminatif.

Fokus kedua, menurut Yudhoyono, APEC harus terus menyadari bahwa setiap anggota memiliki tingkat kemajuan ekonomi yang berbeda-beda. Dengan demikian, pertumbuhan yang berlangsung di kawasan APEC adalah pertumbuhan yang berkeadilan dan dapat dinikmati semaksimal mungkin oleh setiap anggota APEC.

Ia menambahkan, fokus yang ketiga adalah berupaya terus mendorong perdagangan dan investasi yang besar di antara sesama anggota APEC.

Setelah pengantar yang disampaikan Yudhoyono, para pemimpin diberikan kesempatan memberikan pandangan pada bagian pertama pertemuan yang bertemakan ”Peranan APEC dalam Memperkuat Sistem Multilateral” itu.

Bagian kedua pertemuan digelar pada Selasa ini. Acara penyampaian pandangan dari setiap pemimpin berlangsung tertutup. Lazimnya, para pemimpin APEC pada akhir pertemuan hari Selasa ini akan mengeluarkan pernyataan bersama hasil pertemuan APEC 2013 di Nusa Dua.

Gitar dan Putin

AFP PHOTO / POOL / MAST IRHAM Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berbincang dengan menteri Luar Negeri AS, John Kerry sebelum gala dinner pemimpin negara anggota Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) di Nusa Dua, Bali, 7 Oktober 2013.


Di sela-sela kegiatan APEC, Presiden Yudhoyono kemarin, melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, PM Jepang Shinzo Abe, PM Papua Niugini Peter O’Neill, Presiden Vietnam Truong Tan Sang, dan Presiden Peru Ollanta Humala Tasso.

Kepada PM Jepang, Yudhoyono menyatakan keinginan besar Indonesia untuk menjalin kerja sama lebih erat dengan negara tersebut, terutama di bidang industri, energi, dan investasi.

Adapun Putin menyebutkan bahwa ada peluang besar peningkatan kerja sama antara Indonesia dan Rusia, yakni di bidang transportasi. Putin juga menyampaikan ucapan terima kasihnya karena menerima ucapan selamat ulang tahun dari Yudhoyono dengan diiringi petikan gitar.

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Promosi Perdagangan Internasional China (CCPIT) Yu Ping mengatakan bahwa Beijing, China, siap menjadi tuan rumah KTT APEC dan APEC CEO Summit 2014. Menurut Yu, topik pertemuan APEC tahun ini direncanakan dengan matang yang menyentuh beragam isu, seperti pengembangan usaha kecil dan menengah, mendorong pertumbuhan ekonomi, konektivitas antaranggota, dan hal penting lain untuk pengembangan ekonomi kawasan pada masa datang.

”Pertemuan tahun ini memunculkan banyak harapan dan tantangan bagi China sebagai tuan rumah APEC 2014. Segera setelah menerima tongkat kepemimpinan APEC dari Indonesia, persiapan yang serius akan dilakukan,” ujar Yu.

Menurut Yu, APEC CEO Summit 2014 akan dipimpin Ning Gaoning, yang kini menjadi Co-Chair Dewan Penasihat Bisnis APEC (APEC Business Advisory Council). Seperti sebelumnya, dalam rangkaian pertemuan ini akan digelar pertemuan pemimpin ekonomi APEC, pertemuan pemerintah dengan dunia usaha, UKM, pengusaha muda APEC, dan dialog menteri dengan dunia usaha.

”Dua belas tahun berlalu sejak China menjadi tuan rumah APEC 2001 di Shanghai. Banyak perubahan terjadi. Namun, kami belum punya rencana detail tentang APEC 2014. Kami akan menyampaikan perkembangannya,” ujar Yu. (ATO/MAS/LAS/JOE/MON/WAS)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com