Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petani di Cirebon Mulai Tanam Kedelai

Kompas.com - 10/10/2013, 12:04 WIB

CIREBON, KOMPAS.com — Para petani di Kabupatan Cirebon, Jawa Barat, mulai melirik budidaya tanaman kedelai lokal dan mengganti tanaman yang selama ini biasa ditanam, yaitu kacang hijau.

Kartono, salah seorang petani di Kabupaten Cirebon, mengatakan kepada wartawan bahwa budidaya kedelai mulai dilirik petani Pantura Kabupaten Cirebon karena nilai jualnya menguntungkan dibandingkan palawija.

"Tanaman kedelai hemat air, cocok dan potensial dikembangkan di daerah Pantura Kabupaten Cirebon karena sebagian lahan mengandalkan tadah hujan," katanya pekan ini.

Harga kedelai bertahan tinggi, kata dia, memikat petani Cirebon untuk mengganti tanaman yang kini mereka kembangkan, kacang hijau.

Sementara itu, Budi Harjo, Ketua Kelompok Tani Beber Jaya Jemaras Kidul, Kecamatan Klangenan, Cirebon, mengatakan kepada wartawan bahwa para petani di Cirebon berkeinginan tanam kedelai, tetapi mereka belum memahami dan mengerti cara budidaya kedelai tersebut sehingga mereka butuh pelatihan dan bimbingan.

Menurut dia, biasanya petani di Kabupaten Cirebon hanya mengembangkan padi saat pasokan air mencukupi. Kini, memasuki musim kemarau, mereka beralih ke tanam holtikultura dan berencana mengembangkan kacang hijau.

Harga kedelai mahal, kata dia, membuat petani berencana mengubah pola tanam mereka. Namun, selain belum berpengalaman dan pengetahuan budidaya kacang kedelai yang rendah, serangan hama tikus juga menjadi penyebab gagal panen.

Sementara itu, Sunira, Kepala BP3K Palimanan, Cirebon, juga menuturkan bahwa para petani Cirebon terbiasa menanam padi. Namun karena harga kacang kedelai tinggi, mereka ingin menanamnya.

Lahan pertanian di Kabupaten Cirebon hanya maksimal saat ditanami padi. Menurut dia, memasuki kemarau, sebagian dari petani mempertahankan tanaman padi tersebut karena irigasi normal, sedangkan sawah tadah hujan cocok untuk tanaman holtikultura yang hemat air.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com