Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Pembelian Inter Milan Tak Berpengaruh bagi Pelaku Pasar RI

Kompas.com - 16/10/2013, 17:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- Publik di Indonesia boleh jadi berbangga dengan langkah yang ditempuh oleh Erick Thohir bersama tiga rekannya membeli klub sepakbola Inter Milan. Karena, hal itu akan membuat nama Indonesia akan berkibar di kancah.

Namun demikian, secara perekonomian, hal itu dinilai tidak banyak memberikan kontribusi bagi Indonesia. Head of Research Universal Broker Indonesia, Satrio Utomo menjelaskan Eric Thohir membeli Inter Milan tidak melalui PT Mahaka Media Tbk, sehingga hal itu tentunya tak memberikan dampak bagi pemegang saham emiten yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia itu.

"Eric Thohir membeli melalui bendera usaha lainnya, dan tak melalui Mahaka. Kalaupun hari ini saham Mahaka menguat, mungkin itu kebetulan saja," ujarnya Rabu (16/10/2013).

Sementara itu terkait dengan kemungkinan brand-brand dari Indonesia bisa lebih dikenal di pasar internasional seiring dengan pembelian klub tersebut, Satrio menjelaskan bahwa Inter Milan adalah klub yang profesional.

"Kecil kemungkinannya Inter Milan memberikan harga spesial buat produk-produk Indonesia karena pemegang sahamnya dari Indonesia. Pastinya, semua diberlakukan sama karena Inter Milan klub yang profesional," lanjutnya.

Akan tetapi, Satrio melihat ada kemungkinan keuntungan lain yang bisa diambil oleh Indonesia, yaitu dalam hal pembinaan sepakbola. "Tapi untuk urusan pembinaan sepak bola, saya tidak bisa berkomentar," ujarnya terkekeh.

Sebelumnya diberitakan, Eric Thohir Thohir bersama dua pengusaha lain asal Indonesia, yakni Rosan Roeslani dan Handy Soetedjo, yang tergabung dalam International Sports Capital (ISC), resmi menandatangani kepemilikan 70 persen saham Inter Milan, Selasa (15/10/2013) waktu setempat. Harga pembelian ditaksir mencapai Rp 5 triliun.

Mereka nantinya bersama keluarga Massimo Moratti akan bekerja sama untuk masa depan Inter yang lebih cerah lagi di Italia, Eropa, dan dunia.

"Hari ini sangat istimewa karena kehormatan, kepercayaan, dan kesempatan yang diberikan oleh Tuan Moratti dan keluarga untuk memimpin Inter menjadi lebih baik, lebih besar, dan lebih internasional. Saya berharap kerja sama ini bisa meningkatkan hubungan Indonesia-Italia khususnya dalam aspek bisnis dan olahraga," kata Thohir dalam rilis yang diterima Kompas.com.
 
Menurut Thohir, proses akuisisi Inter sangat terbantu dengan dukungan dan doa para pencinta olahraga di Indonesia. Mayoritas pencinta olahraga di Indonesia menginginkan industri olahraga nasional tumbuh pesat dengan standar internasional.

Harusnya tidak ada. Saya kira tidak ada. Ya, kita lihat, kalau saya pribadi nanti kan juga, mungkin berharap ada pengaruhnya kepada PSSI. Inter kan professional, kalau mungkin brand Indonesia. Pembinaan ke pengaruhnya … Kalau jamannya Kurniawan sekolahnya ke Italia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com