Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terhambatnya Debt Ceiling di AS Bisa Menjadi "Senjata Pemusnah Massal"

Kompas.com - 16/10/2013, 21:03 WIB

WASHINGTON, KOMPAS.com
-  Salah satu orang terkaya di dunia, Warren Buffett, memperingatkan DPR AS bahwa tidak disetujuinya penaikan plafon utang sama halnya dengan menebar "senjata pemusnah masal" yang merusak perekonomian global.

"AS pernah menggunakan bom atom pada 1945, dan kita akhirnya memilih untuk tidak menggunakan kembali senjata itu," ujarnya sebagaimana dikutip dari CNBC, Rabu (16/10/2013).

Dia mengatakan, dengan belajar dari masa lalu, seharusnya pihak-pihak terkait yang saat ini terlibat dalam pembahasan anggaran pemerintah AS tidak lagi menggunakan "senjata berbahaya" untuk menghancurkan lawan politiknya.

Bos perusahaan investasi Berkshire Hathaway itu berharap reputasi Amerika Serikat yang selama  237 tahun tidak pernah gagal bayar, tidak ternoda. "Kepercayaan memperoleh kredit layaknya keperawanan. Itu dapat dipertahankan tetapi tidak dipulihkan sangat mudah, sehingga sangat gila untuk bermain-main dengannya," lanjut Buffett.

Berkshire Hathaway juga memegang memegang surat utang yang diterbitkan pemerintah AS. Namun, dia tidak mengkhawatirkan mengenai kemungkinan gagal bayar akibat belum tercapainya kesepakatan penaikan plafon utang oleh DPR AS.

Dia mengatakan di tengah buntunya pembahasan mengenai penaikan plafon utang, tidak ada alasan bagi pemerintah AS untuk tidak membayar berbagai kewajibannya. Buffett mencontohkan perusahaannya tetap membayar kompensasi bisnis sebesar 1,1 miliar dollar AS kepada sebuah perusahaan asal Inggris meskipun kondisi keuangan kurang begitu baik.

Sepanjang kariernya bergerak di perusahaan investasi, dia sama sekali tidak pernah menunda kesepakatan untuk mempertimbangkan apa yang bakal terjadi di Washington.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Kinerjanya Banyak Dikeluhkan di Medsos, Berapa Gaji PNS Bea Cukai?

Work Smart
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com