Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Masih Punya Daya Penguat

Kompas.com - 21/10/2013, 07:26 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelemahan mata uang dollar AS atas mata uang global menjadi pendorong penguatan rupiah. Awal pekan ini, Senin (21/10/2013) daya dorong diproyeksikan masih menaungi pasar di tengah potensi ambil untung investor.

Keraguan atas prospek perekonomian Amerika Serikat pascapemulihan aktivitas Pemerintahan AS dan kenaikan pagu utang mengakibatkan turunnya nilai tukar dollar AS di pasar keuangan global. Dollar AS turun hingga ke posisi terendah sejak Februari 2013, pada akhir pekan lalu.

Sepanjang pekan lalu dollar AS merosot 1 persen atas mata uang euro atau sekitar 3,8 persen atas euro sejak tiga bulan terakhir. Dollar AS juga tumbang sekitar 0,9 persen atas yen pekan lalu atau sekitar 0,8 persen dalam tiga bulan terakhir.

Posisi dollar AS pun melemah atas rupiah. Di pasar spot, Jumat (18/10/2013) rupiah menguat cukup tajam sebesar 221 poin atau sekitar 1,99 persen ke Rp 10.904 per dollar AS. Kurs tengah BI mencatat penguatan rupiah menjadi Rp 11.308 per dollar AS dibanding sehari sebelumnya di level Rp 11.351 per dollar AS. Meskipun, rupiah sepanjang tahun ini masih melemah sekitar 13,2 persen.

Riset Trust Securities melihat sentimen dari Asia cukup positif di mana terjadi peningkatan nilai investasi surat-surat berharga di Jepang dan kenaikan pendapatan domestik bruto (PDB) China dari periode sebelumnya.

Rupiah kembali berhasil melampaui target resisten Rp 11.318 per dollar AS. Di awal pekan ini rupiah diproyeksikan bergerak di rentang Rp 11.327-11.285 per dollar AS dalam kurs tengah BI.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com