"Dalam rangka mencapai sasaran strategis dari indeks kerja utama, terkait ini BI memerlukan anggaran operasional sebesar Rp 6,065 triliun," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowarjodo dalam rapat dengan Komisi XI DPR terkait Anggaran Tahunan BI (ATBI) 2014, Senin (21/10/2013).
Adapun rencana anggaran pengeluaran operasional akan dialokasikan dalam beberapa pos, antara lain gaji dan penghasilan lain sebesar Rp 2,353 triliun, pengembangan dan pemeliharaan sumber daya manusia Rp 1,791 triliun.
Sementara itu, anggaran logistik sebesar Rp 668 miliar, penyelenggaraan operasional kegiatan pendukung sebesar Rp 449 miliar. Program sosial BI dan pemberdayaan sektor riil dianggarkan sebesar Rp 149 miliar. Pajak sebesar Rp 506 miliar dan cadangan anggaran sebesar Rp 148 miliar.
Agus menjelaskan, biaya operasional dan adminisratif terkait transisi pengawasan perbankan ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan menjadi beban OJK. Oleh karena itu, BI belum memasukkan biaya untuk pegawai yang dialihkan ke OJK.
"Biaya operasional administratif pendukung yang timbul dalam transisi pengawasan bank terhitung sejak 31 Desember 2013 adalah menjadi beban OJK. Oleh karena itu, postur anggaran operasional BI tahun 2014 belum memasukkan biaya pengelolaan sumber daya manusia pegawai bank yang dialihkan ke OJK," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.