Ambil Untung Bakal Jadi Jeda Kenaikan IHSG

Bursa Wall Street semalam waktu Indonesia berakhir variatif menunggu data ketenagakerjaan Amerika Serikat yang diumumkan Selasa waktu setempat. Indeks Dow Jones Industrial melemah tipis 0,05 persen, Indeks S&P500 naik 0,01 persen, dan Indeks Komposit Nasdaq naik 0,15 persen.

Pada perdagangan kemarin IHSG ditutup naik 31,61 poin (0,7 persen) ke leve 4.578,18 dengan jumlah transaksi sebanyak 14,4 juta lot atau setara dengan Rp 6,5 triliun. Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih di pasar reguler sebesar Rp 172 miliar dengan saham yang paling banyak dibeli antara lain GGRM, MNCN, INDF, JSMR dan HRUM.

Mata uang rupiah terapresiasi ke Rp 10.853 per dollar AS. IHSG kemarin ditutup menguat didorong oleh sentimen positif antara lain dari PDB China triwulan ketiga yang naik dari triwulan kedua, spekulasi pengurangan stimulus (tapering) akan mundur hingga Maret 2014, serta laporan keuangan Google, General Electric, dan Morgan Stanley yang lebih baik dari konsensus.

Menurut riset Panin Sekuritas, pertumbuhan 7,8 persen di China mengakhiri perlambatan ekonomi negeri itu yang sudah berlangsung selama dua triwulan terakhir. Selain itu data produksi industrial China per September 2013 juga tumbuh sesuai ekspektasi sebesar 10,2 persen.

Hari ini diproyeksikan IHSG akan bergerak variatif dengan kecenderungan menguat terbatas di kisaran support-resistance 4.548-4.618. Sedangkan secara teknikal, menurut riset KDB Daewoo Securities Indonesia, kenaikan IHSG kemarin merupakan kenaikan yang mencoba mendekati resistance PSAR di 4.700, dengan MACD berada di posisi uptrend dan stochastic juga berada di uptrend area.

Namun volume masih sama pada tiga hari terakhir ini sehingga trading buy masih direkomendasikan. Kecenderungan hari ini IHSG akan mengalami sentimen variatif, dengan support 4.500 dan resistance 4.700. Adapun saham-saham yang dapat diperhatikan adalah ACES, KLBF dan PNBN.