Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prinsipal Kartu Kredit Lokal Segera Hadir

Kompas.com - 22/10/2013, 10:38 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com -
Mulai tahun depan, perbankan Indonesia bakal menjadi tuan rumah di negeri sendiri dalam sistem pembayaran kartu kredit. Kalau tak ada aral melintang, Indonesia akan memiliki prinsipal lokal kartu kredit, menyusul Singapura dan Malaysia.

Prinsipal kartu kredit merupakan lembaga yang menjalankan pembayaran, sekaligus memiliki jaringan kartu kredit. Selama ini, prinsipal kartu kredit yang beroperasi di Indonesia adalah prinsipal, asing seperti MasterCard dan Visa.

Nah, yang terbaru, Bank Central Asia (BCA) dalam waktu dekat akan mendirikan prinsipal lokal kartu kredit. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan, tengah menggodok pembentukan prinsipal lokal. Targetnya, prinsipal kartu kredit tersebut meluncur tahun depan.

Sejatinya, menjadi prinsipal kartu kredit bukan hal baru bagi BCA. Selama ini BCA sudah memiliki BCA Card. Bahkan, BCA Card sudah bisa digunakan di Singapura. Tapi, jaringan ini hanya bisa digunakan BCA sendiri.

Sebelumnya, BCA juga berpengalaman "membagi", melalui jaringan ATM Prima. Sebelum bernama ATM Prima, jaringan itu bertajuk ATM BCA.

BCA tak sendirian menjadi prinsipal lokal yang melayani penerbit kartu kredit lain. Jahja mengatakan, BCA akan menggandeng bank lain mendirikan prinsipal kartu kredit. Prinsipal kartu kredit juga tak akan memakai nama BCA. Sayang, Jahja enggan menyebut bank yang akan diajak berkongsi. "Kami masih tahap penjajakan," kata Jahja.

Bank lain yang berencana mendirikan prinsipal lokal adalah Bank Mandiri. Tardi, EVP Coordinator Consumer Finance Bank Mandiri, mengatakan tengah mempelajari pembentukan prinsipal kartu kredit. "Bank Mandiri sebaiknya bersama dengan bank lain dalam membentuk prinsipal lokal," imbuh Budi Gunadi Sadikin, Direktur Utama Bank Mandiri.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Ronald Waas, menyatakan, BI mendorong perbankan lokal membentuk prinsipal lokal kartu kredit. Peluang dan potensi pasar kartu kredit masih besar.

Lihat saja, nilai transaksi kartu kredit per tahun mencapai Rp 180 triliun, sekitar 90 persen merupakan transaksi domestik. "Sehingga lebih baik punya domestic brand kartu kredit," kata Ronald.

Dengan kehadiran prinsipal lokal, biaya transaksi kartu kredit menjadi lebih murah. Direktur Eksekutif Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI), Dodit Probojakti, mengatakan biaya transaksi lebih efisien. Bank tidak perlu membayar royalti ke prinsipal kartu kredit asing.

Namun, BI harus menyiapkan aturan main jelas. Prinsipal lokal juga wajib memiliki infrastruktur berkualitas dan berlaku adil terhadap semua penerbit kartu kredit. (Herry Prasetyo, Nina Dwiantika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Wapres Minta Manfaat Ekonomi Syariah Bisa Dirasakan Masyarakat

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3, S1, dan S2

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3, S1, dan S2

Work Smart
Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Tur Wisata Lebaran Makin Ramai, Ini Strategi Dwidaya Tour Tetap Dorong Transaksi Tahun Ini

Whats New
Rupiah Tertekan, 'Ruang' Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Rupiah Tertekan, "Ruang" Kenaikan Suku Bunga Acuan BI Jadi Terbuka

Whats New
Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Hana Bank Catat Laba Bersih Rp 453 Miliar, Total Aset Naik

Whats New
Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Tingkatkan Produksi Beras di Jateng, Kementan Beri Bantuan 10.000 Unit Pompa Air

Whats New
Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Genjot Energi Bersih, Bukit Asam Target Jadi Perusahaan Kelas Dunia yang Peduli Lingkungan

Whats New
HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

HM Sampoerna Bakal Tebar Dividen Rp 8 Triliun

Whats New
PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

PLN Nusantara Power Sebut 13 Pembangkit Listrik Masuk Perdagangan Karbon Tahun Ini

Whats New
Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Anak Muda Dominasi Angka Pengangguran di India

Whats New
Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Daftar 6 Kementerian yang Telah Umumkan Lowongan PPPK 2024

Whats New
Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Pembiayaan Kendaraan Listrik BSI Melejit di Awal 2024

Whats New
Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Peringati Hari Bumi, Karyawan Blibli Tiket Donasi Limbah Fesyen

Whats New
Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Great Eastern Hadirkan Asuransi Kendaraan Listrik, Tanggung Kerusakan sampai Kecelakaan Diri

Earn Smart
Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com