Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bancassurance Salip Keagenan

Kompas.com - 22/10/2013, 13:57 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Kontribusi jalur bancassurance di Indonesia dari tahun ke tahun meningkat, bahkan dapat menyaingi keagenan.

"Berdasarkan data yang kami himpun dari AAJI, pada tahun 2012, kontribusi bancassurance adalah lebih dari 40 persen, sedangkan kontribusi keagenan adalah sekitar 38 persen. Selebihnya merupakan kontribusi dari jalur alternatif seperti direct marketing dan telemarketing yaitu sekitar 22 persen," kata Head of Alternative Distribution Channel PT Sun Life Financial Indonesia Evelyn Simanjuntak di Jakarta, Selasa (22/10/2013).

Evelyn mengatakan, pencapaian tersebut merupakan bukti bancassurance semakin diterima sebagai salah satu model jalur distribusi asuransi di tengah masyarakat Indonesia. Meskipun demikian, komposisi kontribusi ini belum melibatkan seluruh perusahaan asuransi jiwa sebagai pemain dalam bancassurance. "Berdasarkan identifikasi data, baru sekitar setengah dari jumlah perusahaan asuransi jiwa yang memiliki jalur ini," lanjutnya.

Terkait dengan respons masyarakat Indonesia terhadap jalur distribusi bancassurance, Evelyn mengaku ada reaksi yang positif. Animo positif ini awalnya terlihat di kota-kota besar Indonesia dan sekarang sudah merambah di kota-kota menengah bahkan kota kecil.

"Prinsip one-stop-shopping yang dikonsepkan sejak awal dimana sebagai nasabah bank mereka dapat menikmati produk bank dan juga menemui produk asuransi di bank yang sama terlihat sukses diterapkan di Indonesia. Hal ini juga didukung karena adanya rasa percaya masyarakat terhadap konsep kerjasama ini sehingga dapat diterima dengan baik," ujarnya.

Sebagai informasi, bancassurance adalah jalur distribusi kerjasama pihak asuransi dengan bank dalam memasarkan produk asuransi kepada para nasabah bank. Di Indonesia pengertian jalur distribusi bancassurance hanya mencakup penjualan langsung melalui cabang bank, padahal dalam praktiknya ada turunan jalur distribusi yang bersifat alternatif yaitu Direct Marketing dan Telemarketing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Bahlil Dorong Kampus di Kalimantan Jadi Pusat Ketahanan Pangan Nasional

Whats New
Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Luhut Sebut Starlink Elon Musk Segera Meluncur 2 Minggu Mendatang

Whats New
Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek Sedang Dikaji, MTI Sebut Tak Perlu Diberi Subsidi PSO

Whats New
Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Bahlil Ungkap 61 Persen Saham Freeport Bakal Jadi Milik Indonesia

Whats New
Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Cadangan Beras Pemerintah 1,6 Juta Ton, Bos Bulog: Tertinggi dalam 4 Tahun

Whats New
Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Intip Rincian Permendag Nomor 7 Tahun 2024 tentang Kebijakan dan Pengaturan Impor, Berlaku 6 Mei 2024

Whats New
Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Kebijakan Makroprudensial Pasca-Kenaikan BI Rate

Whats New
Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Peringati May Day 2024, Forum SP Forum BUMN Sepakat Tolak Privatisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com