Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Kenaikan Nilai Tukar Rupiah...

Kompas.com - 23/10/2013, 07:39 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rupiah diproyeksikan kembali bergerak menguat pada perdagangan Rabu (23/10/2013). Pelemahan dollar AS karena data ketenagakerjaan di AS yang di luar harapan diharapkan menjadi sentimen positif penggerak rupiah.

Mata uang dollar AS anjlok ke dekat level terendah dalam dua tahun versus mata uang euro semalam waktu Indonesia. Menurut riset Monex Investindo Futures, ini merupakan respons laporan pemerintah yang hanya menunjukkan pertumbuhan 148.000 pekerjaan pada September 2013.

Pada saat yang sama, data tersebut menguatkan perkiraan bahwa Federal Reserve akan mempertahankan kucuran stimulus 85 miliar dollar AS per bulan, setidaknya sampai akhir tahun ini. Sebelumnya, para pengamat memperkirakan data non-farm payrolls akan meningkat 180.000.

Meskipun tingkat pengangguran turun menjadi 7,2 persen, angka peningkatan tenaga kerja ini merupakan level terendah sejak November 2008. Dampak negatif shutdown pemerintah federal pada awal Oktober 2013 kemungkinan akan meredam setiap tanda-tanda penguatan ekonomi di negeri Paman Sam itu.

Sementara laju nilai tukar rupiah kembali mengalami kenaikan setelah di awal pekan ini bergerak di zona merah. Penguatan di tengah ekspektasi data-data AS yang akan dirilis setelah sempat tertunda karena terjadinya shutdown.

Ekonomi yang diperkirakan akan kurang baik menguatkan penilaian akan bertahannya kebijakan The Fed untuk tetap mengucurkan program stimulusnya. Meskipun demikian di pasar spot rupiah menurun tipis pada perdagangan Selasa (22/10/2013).

Riset Trust Securities menyatakan rupiah berada di bawah target resisten di Rp 11.324 per dollar AS, Selasa. Hari ini rupiah diproyeksikan ada di rentang Rp 11.365-11.332 per dollar AS dalam kurs tengah BI.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com