Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan, sebagai tahap awal, pemerintah akan melakukan konsolidasi internal terkait manajemen Inalum yang baru nanti.
"Setelah resmi jadi milik Indonesia, ada manajemen baru masuk, karena posisi direktur utama, direktur keuangan dan direktur lainnya gitu harus diganti. Sebelumnya posisi itu ditempati oleh orang Jepang," kata Hidayat selepas raker Inalum di Komisi VI DPR Jakarta, Selasa malam (22/10/2013) malam.
Ia menambahkan, pemerintah akan memilih putra putri terbaik dari Indonesia dan berpengalaman dalam urusan Inalum. Apalagi nanti 100 persen saham Inalum juga milik Indonesia.
Soal nama-nama direksi tersebut, Hidayat masih enggan menjelaskan. Sebab, pemerintah akan berkonsentrasi mengurus pengakhiran kontrak kerjasama antara Indonesia dengan Jepang selama 30 tahun terakhir.
"Jangan berspekulasi dulu lah, sudah ada kok namanya. Kami akan pilih yang terbaik. Semuanya orang Indonesia," tambahnya.
Pemerintah berharap pada 25 Oktober ini bisa segera ada penandatanganan pengakhiran kontrak kerjasama. Lantas pemerintah akan segera mentransfer dana pembelian Inalum kepada Jepang senilai 558 juta dollar AS (sekitar Rp 6,1 triliun).
"Kalau bisa kurang sedikit, dikasih diskon lah. Sebab dalam master agreement 1 November nanti harus transfer di bank tertentu, sejumlah tertentu yang disepakati dan jam tertentu," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.