Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Penerapan Alat Pengendali BBM Bersubsidi Lambat

Kompas.com - 23/10/2013, 13:33 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina hingga saat ini belum berhasil menerapkan alat pengendali bahan bakar minyak (BBM) atau radio frequency identification (RFID) pada kendaraan roda empat. Pertamina mengklaim masih ada beberapa daerah yang belum siap mengimplementasikan sistem tersebut.

Senior VP Marketing dan Distribution Pertamina Suhartoko mengatakan, pihaknya baru akan bisa menerapkan sistem ini di DKI Jakarta, seluruh pulau Jawa dan Kalimantan pada 1 Januari 2014 mendatang.

"Target utama 1 Juni 2014, seluruh Indonesia akan bisa mengimplementasikan sistem RFID ini. Ini karena daerah-daerah lain belum sesuai harapan," kata Suhartoko saat konferensi pers di kantor Pertamina Jakarta, Rabu (23/10/2013).

Ia menambahkan, penerapan sistem RFID di DKI Jakarta juga molor. Awalnya Pertamina menargetkan bisa memasang sistem ini pada September 2013, namun sampai saat ini sistem juga belum terpasang.

Suhartoko berdalih bahwa memasang sistem ini di kendaraan bukan perkara mudah. Namun Pertamina akan berupaya untuk menyukseskan program tersebut dan memasangnya di semua kendaraan roda empat.

"Ini memang di luar perkiraan kita. Paling susah adalah bagaimana memasang (RFID) di kendaraan. Selama kita belum sukses memasang, kendaraan tidak akan mendapatkan BBM bersubsidi (PSO)," katanya.

Hingga saat ini, Pertamina mengklaim masih terus melakukan uji coba terhadap implementasi sistem RFID ini. Pihaknya menjanjikan bahwa sistem tersebut bisa terpasang tanpa adanya gangguan yang berarti.

"Kami dari Pertamina benar-benar memastikan sistemnya ada. Sepuluh hari tidak mati, targetnya sih 14 hari," katanya.

Hasil evaluasi sementara dari Pertamina, sistem RFID ini masih sering mati selama 10 menit. Karena menginginkan sistem RFID terpasang sempurna, maka Pertamina berdalih untuk memasang target penyelesaian pemasangan sistem ini di awal tahun depan.

"Sebenarnya sistemnya sudah terpasang. Tapi ada masalah selama 10 menit. Kami tidak puas, minta PT INTI (selaku pemenang tender pengadaan sistem RFID) untuk melihat sistemnya," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Reksadana Saham adalah Apa? Ini Pengertiannya

Work Smart
Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Menhub Imbau Maskapai Tak Jual Tiket Pesawat di Atas Tarif Batas Atas

Whats New
Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Anak Usaha Kimia Farma Jadi Distributor Produk Cairan Infus Suryavena

Whats New
Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Cara Cek Formasi CPNS dan PPPK 2024 di SSCASN

Whats New
Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Pertamina Patra Niaga Apresiasi Polisi Ungkap Kasus BBM Dicampur Air di SPBU

Whats New
HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

HMSP Tambah Kemitraan dengan Pengusaha Daerah di Karanganyar untuk Produksi SKT

Whats New
BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com