Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China jadi Pembeli Terbesar di Trade Expo Indonesia

Kompas.com - 24/10/2013, 17:05 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Pembeli asal China tercatat sebagai buyers terbesar dalam pameran dagang, Trade Expo Indonesia (TEI) ke-28. Porsi pembeli dari negara tersebut mencapai 11,84 persen dari total buyers, atau sekitar 1.100 orang.

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menuturkan China tak hanya memeringkati posisi buyers terbanyak, tapi juga menjadi negara dengan nilai transaksi perdagangan barang tertinggi.

“Nilai transaksi barang China mencapai 87.1 juta dollar AS, dari total transaksi perdagangan barang sebesar 692 juta dollar AS,” ungkap Gita di kantornya, di Jakarta, Kamis (24/10/2013).

Menyusul China, negara dengan buyers terbanyak di TEI ke-28 berturut-turut yakni Jepang (6,2 persen), Australia (5,38 persen), Afrika Selatan (4,78 persen), India (4,68 persen).

Selanjutnya, buyers dari Korea Selatan tercatat 4,57 persen, Amerika Serikat 4,18 persen, Zimbabwe 3,81 persen, Malaysia 3,66 persen, dan Arab Saudi 2,93 persen.

Di samping itu, yang menarik dalam TEI tahun ini ialah komposisi buyers didominasi oleh negara-negara non tradisional sebanyak 77,54 persen. Tercatat ada beberapa pendatang baru seperti Suriname, Papua Nuginie, Yaman, Aljazair, Bulgaria, dan Kamerun yang juga melakukan transaksi cukup besar.

“Ini menunjukkan upaya menyentuh pasar baru membuahkan hasil, tanpa meninggalkan pasar tradisional,” sebut Gita.

Sebagai informasi, TEI tahun ini diikuti 1.511 peserta dari perusahaan besar, menengah, dan kecil dari seluruh wilayah Indonesia. Pameran dagang ini dikunjungi oleh 9.343 buyers dari 118 negara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Setelah Akuisisi, Mandala Finance Masih Fokus ke Bisnis Kendaraan Roda Dua

Whats New
KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com