Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Guncangan Ekonomi Masih Akan Terjadi pada 2014

Kompas.com - 25/10/2013, 18:53 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, kondisi perekonomian global masih akan membayangi perekonomian domestik. Pemerintah akan menyiapkan kebijakan untuk mengantisipasi kondisi tersebut.

"Jadi saya menduga guncangan masih akan terjadi di tahun depan, karena itu reform-nya harus terus. Kami sedang menyiapkan second round package untuk reform supaya investment bisa tetap di sini," kata Chatib di Gedung DPR Jakarta, Jumat (25/10/2013).

Ia menambahkan, rencana pengurangan stimulus moneter (tappering off) Amerika Serikat masih mungkin bisa terjadi. Apalagi negara adidaya tersebut baru saja mengumumkan data pengangguran sebesar 7,2 persen.

Chatib menganggap bahwa angka pengangguran AS itu dinilai terlalu tinggi dan mungkin bisa saja salah. Sehingga Chatib memperkirakan bahwa tappering off belum akan dilakukan pada November 2013 ini, bahkan mungkin belum akan dilakukan pada Desember 2013 sampai situasi ekonomi AS membaik.

"Tapi tappering off tetap akan terjadi. Nah kita tetap harus menyesuaikan dari kondisi super normal menjadi normal. Itu dunia tanpa quantitative easing. Itu dunia dengan commodity price lebih rendah," tambahnya.

Untuk membuat kebijakan baru tersebut, Kementerian Keuangan akan merilis beberapa paket kebijakan. Dalam waktu dekat, pemerintah pun akan rapat terkait hal ini.

"Mudah-mudahan kantor Menteri Perekonomian segera menyelesaikan daftar negatif investasi (DNI) karena ini yang nantinya akan membantu Indonesia untuk berbeda dengan negara lain," tambahnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com