Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Intan, Tinggalkan Bisnis Keluarga demi Agen Asuransi

Kompas.com - 28/10/2013, 13:28 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


KOMPAS.com - Beralih dari menjalankan bisnis alat-alat perlengkapan kantor yang telah dijalankan turun-temurun, Intan Dewi A beralih ke industri asuransi yang menurutnya unik.

"Sebelum saya menjalani bisnis di PT Sun Life Financial Indonesia (Sun Life), saya menjalankan bisnis di bidang perlengkapan alat-alat kantor di mana ini adalah bisnis secara turun temurun di keluarga besar saya," kata Intan.

Awalnya Intan adalah nasabah asuransi Sun Life, hingga ia ditawari oleh agen senior untuk menjalankan bisnis di Sun Life. Awalnya ia kurang tertarik untuk berkecimpung di asuransi, karena bisnis yang dijalaninya sudah mampu memenuhi kebutuhan diri dan keluarganya.

Di samping itu, waktunya telah tersita untuk bisnisnya tersebut. "Selain itu, bisnis yang saya jalani sekarang semua customer datang sendiri ke tempat saya, tetapi di industri asuransi saya harus mencari customer satu persatu dan itu merupakan hal yang sangat bertolak belakang dengan saya," ujarnya.

Menurut Intan, bisnis asuransi sangat unik, karena ia memandang bisnis ini adalah tipe bisnis yang bisa memaksimalkan waktu untuk mendapatkan keuntungan finansial yang sangat baik.

"Bisnis ini pada hakikatnya adalah semakin banyak kita membantu orang lain maka semakin banyak keuntungan yang kita dapatkan," katanya.

Berkarir di industri asuransi, lanjut Intan, sangat baik karena dituntut untuk memiliki manajemen yang baik. Hal ini dipandangnya sangat berbeda jauh dengan konsep multilevel marketing (MLM).

"Di sini kita memiliki faktor pengali kompensasi yang sangat besar. Bahkan kita bisa meraih keuntungan 10 kali di atas tujuan financial atau dream kita," tutur Intan.

Sejak bergabung dengan Sun Life di tahun 2009, karir Intan kian menanjak. Ia berhasil memperoleh reward berupa perjalanan ke berbagai tempat di dunia, seperti Italia, Beijing, Swiss, London, Yunani, Belanda, Korea, Singapura, dan Bangkok.

Ia pun menjadi anggota Million Dollar Round Table (MDRT) selama 4 kali berturut-turut. "Bisnis ini sangat menguntungkan untuk karena bisnis ini bisa diwariskan sehinga selain membantu keluarga di Indonesia untuk meraih kesejahteraan finansial, secara otomatis keluarga kita akan terbantu kesejahteraannya," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com