Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dollar AS Menguat Menjelang Pertemuan The Fed

Kompas.com - 29/10/2013, 08:02 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar dollar AS menguat atas sejumlah mata uang utama di tingkat global menjelang pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Federal Reserve, Selasa (29/10/2013). Rupiah pun diproyeksikan potensial tertekan dalam jangka pendek karena sentimen itu.

Kendati mengalami kenaikan, menurut riset Monex Investindo Futures, dollar AS masih tertahan tidak jauh dari level terendah sejak November 2011 dibandingkan dengan euro. Situasi ini terjadi di tengah spekulasi The Fed akan mempertahankan kebijakan moneter ekstra longgar sebagai hasil pertemuan tersebut dan beberapa bulan ke depan.

Sementara di sisi lain investor juga terlihat enggan mendorong euro lebih tinggi seiring meningkatnya kekhawatiran bahwa Bank Sentral Eropa (ECB) mungkin akan segera mencoba menekan nilai tukar mata uang itu. Langkah tersebut dikhawatirkan akan terjadi menyusul beberapa data ekonomi Jerman baru-baru ini, yang menyoroti kerapuhan pemulihan ekonomi di kawasan Eropa.

Rupiah sebelumnya masih positif di tengah pelemahan dollar AS. Menurut riset Trust Securities, kenaikan rupiah masih terdorong oleh penguatan mata uang di Asia.

Kenaikan won Korea Selatan merupakan imbas indeks kepercayaan konsumen, dollar Australia karena bursa sahamnya yang naik, serta ringgit Malaysia karena sentimen rencana kenaikan pajak barang dan jasa. Rupiah pun masih berada di atas target resisten di level Rp 11.123 per dollar AS. Hari ini rupiah diproyeksikan berada di rentang Rp 11.055-10.950 per dollar AS pada kurs tengah Bank Indonesia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com