Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arita Prima Indonesia Akan Bangun 20 Pabrik di Purwakarta

Kompas.com - 29/10/2013, 12:42 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Arita Prima Indonesia (APII) akan membangun 20 pabrik di lahan seluas 20 hektar di Purwakarta, Jawa Barat.

Direktur Utama PT Arita Prima Indonesia Low Yew Lean menjelaskan, dananya investasi yang dibutuhkan sekitar Rp 30 miliar per 1 pabrik. Selain dari kas internal, perseroan memanfaatkan dana dari eksternal.

"Untuk 1 hektar 1 pabrik cukup lumayan besar ada 20 hektar akan ada 20 pabrik," kata dia di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (29/10/2013).

Proyek pembangunan pabrik tersebut, lanjut Low, akan mulai dibangun tahun depan dan diperkirakan rampung dalam 5 hingga 6 tahun mendatang. Adapun yang dilakukan perseroan saat ini adalah pembebasan lahan.

"Tahun ini persiapan lahan. Ijin di Indonesia perlu proses. Kita berharap dukungan pemerintah dengan memberi kemudahan ijin," ujar Low.

Pabrik yang akan didirikan itu diperkirakan berkapasitas produksi 8-10 kontainer per bulan. Sekedar informasi, Arita Prima Indonesia merupakan perusahaan distributor dan perdagangan valve, fitting, dan produk terkait lainnya. Lebih lanjut, Low mengungkapkan pangsa pasar barang produksi PT Arita Prima Indonesia di Tanah Air mencapai 20 persen.

"Market share di Indonesia cukup besar, kita dihitung range-nya sekitar 20 persen," jelasnya. Ia pun mengatakan pabrik yang akan dibangun di Purwakarta itu akan memerlukan banyak tenaga kerja. Low menaksir tenaga kerja yang dibutuhkan mencapai 100-200 orang per pabrik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com