Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rute Merpati yang Tidak Efisien Bakal Dipangkas

Kompas.com - 29/10/2013, 17:04 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah hampir sepekan PT Pertamina menghentikan pasokan avtur ke maskapai Merpati Nusantara Airlines di sejumlah rute.

Imbasnya, bila Merpati tidak juga bisa terbang sampai 30 hari, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemhub) terpaksa bakal mencabut izin rute maskapai plat merah ini.

Bambang S Ervan, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhub menuturkan, batas waktu sampai 30 hari itu bila Merpati melaporkan adanya hambatan ini. "Bila tidak melapor, maka waktunya hanya 21 hari saja," katanya ke KONTAN, Senin (28/10/2013).

Riswanto, Sekretaris Korporat Merpati Nusantara mengaku belum mengetahui apakah penghentian avtur ini sudah disampaikan ke Kemhub atau belum. Yang jelas, beberapa rute ke dan dari Yogyakarta, Bandung, Palembang, Semarang, Tanjung Karang dan Jakarta hingga kini masih beroperasi. Namun ia tidak menjelaskan lebih lanjut dari mana pasokan avtur ini bisa didapat di rute tersebut.

Menurut Riswanto, manajemen Merpati bersama Perusahaan Pengelola Aset (PPA) tengah memilah sejumlah rute yang dimilikinya. Nantinya bila ada rute yang tidak efisien bakal disampaikan ke Kemenhub untuk kemudian diputus penghentian rute ini.

Sayang, ia tidak bisa memastikan kapan proses evaluasi itu akan selesai. "Kita tunggu saja, kami berharap Merpati segera survive," ucapnya.

Djoko Murjatmojo Direktur Perhubungan Udara Kemhub membenarkan sejauh ini belum ada rute Merpati yang dicabut oleh otoritasnya. Namun kalau perusahaan ini ingin mengurangi rute, ia mempersilahkan supaya segera mengajukan permohonan. Ditjen Perhubungan Udara sendiri mengaku siap menyetujuinya. (RR Putri Werdiningsih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com