Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu: Rupiah Lambang Kedaulatan Indonesia

Kompas.com - 30/10/2013, 10:32 WIB
Didik Purwanto

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan, Oeang Republik Indonesia (ORI) yang saat ini sudah menjadi rupiah merupakan mata uang yang berarti bagi negeri. Tidak hanya sebagai alat pembayaran, namun juga merupakan lambang kedaulatan Indonesia.

"Terbitnya ORI telah membangkitkan semangat rakyat Indonesia untuk terus menjaga dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari tangan penjajah," kata Chatib saat memberikan sambutan Hari ORI ke-67 di kantor Kementerian Perekonomian Jakarta, Rabu (30/11/2013).

Ia menambahkan, hari ini memang hari bersejarah bagi Indonesia karena tepat pada 67 tahun yang lalu, untuk pertama kalinya pemerintah Indonesia secara berdaulat menerbitkan ORI. Pada hari yang sama, pemerintah menyatakan bahwa uang Jepang dan uang Javasche Bank tidak berlaku lagi.

Lantas pada 2011 lalu, pemerintah dan dewan perwakilan rakyat (DPR) telah berhasil mengesahkan Undang-undang nomor 7 tahun 2011 tentang mata uang. Sebagai negara berdaulat dan merdeka, mata uang merupakan simbol kedaulatan negara yang harus dihormati dan dibanggakan oleh seluruh warga negara Indonesia.

"Mata uang yang kita miliki yaitu rupiah adalah alat pembayaran yang saha dan digunakan dalam kegiatan perekonomian nasional yang bertujuan mewujudkan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tambahnya.

Sejak dulu, rupiah sebagai mata uang Indonesia sesungguhnya telah diterima dan digunakan sejak kemerdekaan. Kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap rupiah akan berdampak pada kepercayaan masyarakat internasional terhadap rupiah dan perekonomian nasional pada umumnya sehingga rupiah memiliki martabat, baik di dalam maupun di luar negeri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com