Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dahlan: Restrukturisasi Utang, Bantuan Terbesar ke Merpati

Kompas.com - 30/10/2013, 13:35 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan berharap pemerintah segera menyepakati untuk restrukturisasi utang PT Merpati Nusantara Airlines. Dengan demikian, manajemen maskapai pelat merah itu bisa kembali beroperasi dengan normal.

"Nah kalau harus dibantu, bantuan terbesar untuk Merpati itu kalau diadakan restrukturisasi utangnya," kata Dahlan di kantor pusat Pertamina, di Jakarta, Rabu (30/10/2013).

Dahlan mengatakan, utang Merpati yang mencapai Rp 6,5 triliun itu sangat membebani manajemen Merpati.  Namun demikian, ia menyadari keinginannya agar utang Merpati direstrukturisasi masih harus menunggu keputusan Menteri Keuangan, DPR, dan stakeholder.

Dahlan menjelaskan, sebelum ia menjabat sebagai menteri BUMN, ada kesimpulan dari pemerintah untuk menutup Merpati. Usai menjabat, Dahlan berbicara pada manajemen soal bagaimana kelanjutan Merpati.

"Terus karyawannya bagaimana, saya tawarkan ada pesangon yang baik yaitu lahan 2 hektar untuk kebun sawit. Dengan 2 hektar itu, mereka bisa hidup, menyekolahkan anak," ungkap Dahlan.

"Tapi mereka tidak mau. Mereka meminta untuk diberikan kesempatan hidupkan Merpati. Saya setuju silahkan, asalkan, pertama tidak minta uang, kedua tidak minta subsidi," sambungnya.

Namun, ia menilai manajemen Merpati masih sangat berat beroperasi, dengan utang yang demikian besar, tanpa ada restrukturisasi. Di sisi lain, ia juga mengatakan tak akan mengorbankan PT Pertamina (Persero) untuk membantu menghidupkan Merpati.

Sebagaimana diketahui, utang avtur Merpati ke Pertamina sudah melebihi plafon sebesar Rp 120 miliar. Bahkan saat ini Pertamina terpaksa memberhentikan pasokan avtur untuk lima kota penerbangan Merpati.

"Disetujui utangnya jadi saham itu beres. Itu beres! Karena dengan utangnya jadi saham maka Merpati bisa cari pinjaman," jawab Dahlan ditanya cara untuk restrukturisasi utang Merpati.

"Yang pasti saya tidak mau membela Merpati mengorbankan Pertamina, tidak mau juga membela Pertamina mengorbankan Merpati," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com